Maksimalkan Pelayanan Kesehatan, 5 Dokter Siaga di Tiap Puskesmas di Bangka Barat

MENTOK, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melakukan penambahan jumlah dokter di setiap puskesmas yang ada di wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di setiap puskesmas.

"Untuk jumlah dokter sampai saat ini kita aman, di setiap puskesmas itu kita siagakan lima dokter dan mereka bekerja sesuai shift, setiap hari itu ada tiga shift bagi puskesmas yang melayani rawat inap," jelas Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat, Muhammad Sapi'i Rangkuti, Jumat (7/11).

Menurut Rangkuti, penambahan jumlah dokter di setiap puskesmas guna memberikan pelayanan secara maksimal kepada seluruh masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. "Iya, penambahan ini tentu meningkatkan pelayanan di puskesmas. Jadi, dokter yang jaga itu memang benar-benar memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat," jelasnya.

Diakuinya, sampai saat ini jumlah dokter di wilayahnya, masih cukup dan bisa melayani masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan baik itu di rumah sakit maupun puskesmas. "Alhamdulillah untuk jumlah dokter kita cukup sampai sekarang, kalau masalah gaji dokter di puskesmas itu karena mereka sudah BLUD sendiri jadi gajinya di bayar melalui BLUD," ujarnya.

Ia juga berharap, dengan adanya jumlah dokter yang cukup ini pelayanan kesehatan di Kabupaten Bangka Barat dapat maksimal dan masyarakat mendapatkan pelayanan yang terbaik. "Untuk gaji setiap dokter sudah kami sesuaikan, maka kami sangat berharap pelayanan kesehatan itu diberikan secara maksimal dan jangan ada keluhan masyarakat," harapnya.

Dapat bantuan
Pemerintah pusat juga menguncurkan dana alokasi khusus (DAK) kepada pemerintah daerah, guna melakukan renovasi dan pemindahan terhadap empat pukesmas di Kabupaten Bangka Barat tahun 2025 ini. Diketahui, saat ini proses renovasi dan pembuatan gedung puskesmas, masih berlangsung proses pengerjaannya sampai akhir tahun 2025.

"Ada empat puskesmas yaitu satu relokasi Puskesmas Kelapa, tiganya rehabilitasi Puskesmas Tempilang, Jebus dan Simpang Teritip," jelas Rangkuti.

Dirinya menyebutkan, Pemkab Bangka Barat di tahun 2025 ini mendapatkan bantuan DAK senilai Rp56 miliar untuk pembangunan gedung maupun rehabilitasi bangunan di bidang kesehatan. "Dari jumlah total bantuan DAK kita dapat satu gedung Labkesda, relokasi gedung Puskesmas Kelapa dan rehabilitasi Puskesmas Tempilang, Jebus dan Simpang Teritip," pungkas Rangkuti. 

Menurutnya, relokasi dan rehabilitasi ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan di setiap daerah. Di mana, puskesmas yang relokasi dan renovasi ini melayani pasien rawat inap dan memang butuh fasilitas yang memadai.

"Iya, semua bantuan relokasi dan rehabilitasi ini dari dana pusat yaitu DAK dan bantuan ini hanya pembangunan gedung saja. Sampai saat ini masih proses pengerjaan hampir 60 persen, kita targetkan selesai di tahun 2025," kata Rangkuti.

Dengan adanya relokasi dan rehabilitasi ini, diharapkan pelayanan kepada masyarakat harus maksimal dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Bangka Barat. "Mungkin selama ini ada gedung puskesmas kurang layak, kita lakukan perbaikan dan kami harap masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan," ungkapnya.

Diakuinya, memang di tahun 2025 ini hanya empat puskesmas yang menerima bantuan dari pusat baik itu dilakukan relokasi maupun rehabilitasi guna mendukung pelayanan terhadap masyarakat. "Jumlah puskesmas kita ada delapan, cuma yang dilakukan relokasi satu dan tiganya rehabilitasi. Semoga, ke depannya nanti ada bantuan lagi kepada puskesmas lain dari pemerintah pusat," ucapnya. (v1)