Destar Point Bakal Jadi Sentra Kuliner di Pangkalpinang
Destar Point juga didesain dengan gaya futuristik berkonsep pariwisata dengan ciri khas ornamen berwarna cokelat
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Pemerintah Kota Pangkalpinang terus berupaya mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerahnya.
Salah satunya, dengan menghadirkan sentra kuliner maupun oleh-oleh bernama Destar Point di Jalan Soekarno Hatta, Pangkalpinang, tepatnya di depan BB Tower.
Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan tambahan objek wisata berupa sentra kuliner Destar Point.
Rencananya, Destar Point akan dibuka dalam waktu dekat.
"Itu dibangun di depan BB Tower dan itu sudah selesai. Destar Point rencana kita untuk sentra UMKM kita dan sentra oleh-oleh di Kota Pangkalpinang," kata Molen, sapaan akrab Maulan Aklil, Selasa (8/3/2022).
"Insyaallah dalam waktu dekat akan segera kita resmikan," ujarnya.
Molen mengatakan, pembangunan Destar Point menelan biaya sekitar Rp5,3 miliar.
Pembangunan sentra kuliner dan oleh-oleh tersebut juga memanfaatkan 13 rumah toko (ruko) milik Pemerintah Kota Pangkalpinang yang sempat terbengkalai beberapa waktu lalu.
Destar Point dibangun dengan bentuk gedung dua lantai yang memanjang dan terpisah.
Satu deretan gedung terdiri atas 8 gerai dan satu bangunan lagi terdapat 5 gerai.
Destar Point juga didesain dengan gaya futuristik berkonsep pariwisata dengan ciri khas ornamen berwarna cokelat.
Selain itu, akses menuju lantai dua gedung terdapat sebuah tangga, sedangkan untuk menghubungkan lantai dua antara gedung satu dan lainnya terdapat sebuah jembatan yang terbuat dari kaca.
"Di tempat itu telah disediakan 13 gerai bagi pelaku UMKM," ucap Molen.
Nantinya, lanjut dia, lantai dasar akan digunakan sebagai sentra UMKM berupa gerai oleh-oleh dan cendera mata khas Pangkalpinang. Adapun lantai dua khusus untuk food court atau pusat jajanan serba ada.
Menurut Molen, Destar Point akan menjadi tempat berjualan yang lebih nyaman dan bersih bagi para pelaku UMKM.
Selain itu, keberadaan Destar Point juga untuk mendorong UMKM kuliner agar makin maju.
Terganjal sistem sewa
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Pangkalpinang Donal Tampubolon menyatakan, dirinya optimistis pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Pangkalpinang akan makin meningkat dengan adanya Destar Point.
Namun, kata Donal, pengoperasian sentra kuliner dan oleh-oleh tersebut masih terganjal masalah sistem biaya sewa yang belum ditetapkan karena ada pembatalan peraturan daerah (perda), beberapa waktu lalu.
"Kita belum bisa buka karena masih terkendala dengan penetapan biaya sewa atau tarif. Karena kemarin ada perda yang dibatalkan," ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Donal, sudah banyak pelaku UMKM yang mendaftar sesuai mekanisme untuk menempati gerai-gerai di Destar Point.
Namun, mereka belum dapat menempati gerai tersebut lantaran masih terkendala masalah sewa.
"Maka dari itu untuk pengoperasian Destar Point masih menunggu peraturan wali kota (perwako) ataupun sejenisnya sebagai landasan untuk menetapkan biaya sewa. Di mana tempat tersebut dahulunya adalah ruko dan sekarang telah berubah, maka dari itu berdasarkan perda, biaya sewa akan kembali disesuaikan," tutur Donal.
Ia menyebutkan, Destar Point akan dibuka sebelum bulan Ramadan. "Secepatnya akan kita operasikan. Kalau tarifnya sudah keluar itu akan segera kita buka," katanya. (*)