Kabar Belitung

Ketam Isi Elcha Olahan Daging Kepiting yang Gurih

Kini bisnis ketam isi mulai menjamur, satu di antaranya Ketam Isi Elcha milik Yuliana yang beralamat di Jalan Air Ketekok, Kecamatan Tanjungpandan.

Editor: Rusaidah
Posbelitung.co/Dede Suhendar
Yuliana atau akrab disapa Mak Yuli yang memiliki usaha Ketam Isi Elcha oleh-oleh khas dari Belitung. 

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Belitung termasuk wilayah kepulauan yang kaya akan keanekaragaman kuliner olahan hasil laut. 
Satu di antaranya ketam (kepiting) isi yang menjadi oleh-oleh khas dari Negeri Laskar Pelangi. 

Ketam isi merupakan kuliner yang terbuat dari olahan daging kepiting dengan tampilan unik menggunakan cangkang kepiting itu sendiri. 

Setelah digoreng, ketam isi enak disantap dengan nasi hangat ditambah cocolan sambal yang menambah cita rasanya. 

Kini bisnis ketam isi mulai menjamur, satu di antaranya Ketam Isi Elcha milik Yuliana yang beralamat di Jalan Air Ketekok, Kecamatan Tanjungpandan atau di samping Masjid Al Iman. 

"Ide awalnya itu untuk lauk di rumah, karena anak-anak itu suka kepiting tapi malas makannya. Karena kan susah ada kulitnya, jadi saya coba buat kepiting isi, ternyata mereka suka," ujar wanita yang akrab disapa Mak Yuli itu kepada posbelitung.co, Sabtu (11/8). 

Mak Yuli menjelaskan, komposisi olahan ketam isi terdiri dari beberapa bahan seperti daging kepiting, bawang putih, lada, penguat rasa dan daun seledri. 

Pertama-tama daging kepiting baik isi maupun capitnya dimasukkan ke wadah cukup besar. 

Komposisinya untuk lima kilo daging kepiting dicampur 300 gram bawang putih yang sudah diblender. 

Ditambah campuran lada, gula, penguat rasa dan seledri masing-masing 30 gram. 

Terakhir tambahkan 15 butir telur dan diaduk hingga semua bahan tercampur dengan rata. 

"Telur ini tergantung, kalau ukurannya besar biasanya 15 butir sudah cukup. Tapi kalau adonannya agak kurang basah, bisa ditambahkan lagi," kata Mak Yuli. 

Setelah selesai, adonan ditimbang dengan berat sekitar 4 gram dan dimasukkan ke cangkang kepiting. 

Kemudian sebelum digoreng, dimasukkan ke telur yang sudah dikocok untuk lebih merekatkan adonan dengan cangkangnya. 

"Digorengnya sampai berwarna kecoklatan dan itu sudah siap disantap," katanya. (dol)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved