Kabar Pangkalpinang
Arus Penumpang Maskapai Penerbangan Menurun
Maskapai Garuda Indonesia mengakui adanya penurunan jumlah penumpang pesawat pada tahun 2024 dibandingkan momen libur sekolah.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Maskapai Garuda Indonesia yang merupakan satu di antara perusahaan penerbangan terkemuka mengakui adanya penurunan jumlah penumpang pesawat pada tahun 2024 dibandingkan momen libur sekolah atau periode sama tahun 2023 lalu.
Meski demikian, Stasion Manager Garuda Pangkalpinang Albian Aprio Sando menyebut, penurunan jumlah penumpang ini masih relatif stabil dengan tingkat penurunan dibawah 3 persen.
Kata dia, turunnya jumlah penumpang tersebut terjadi karena beberapa faktor di antaranya masa periode liburan sekolah yang sudah berakhir dan kondisi pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan, khususnya di Bangka Belitung.
"Kalau dari sisi Garuda sendiri terdapat penurunan tetapi tidak signifikan, karena penurunannya memang tidak cukup drastis. Mungkin jika ditotal secara keseluruhan maskapai terdapat penurunan yang signifikan karena kami perhatikan beberapa dari maskapai lainnya ada yang mengurangi frekuensi penerbangan," ungkap Albian, Selasa (13/8).
Dia menyebut, saat ini keterisian penumpang di maskapai Garuda Indonesia rata-rata berada di kisaran 70 persen.
Albian memastikan, harga tiket pesawat yang dipasarkan Garuda Indonesia tidak pernah melebihi ketentuan Tarif Batas Bawah (TBB) maupun Tarif Batas Atas (TBA) yang diatur oleh Kementerian Perhubungan.
Bahkan, tarif harga pesawat Garuda sendiri tidak jauh berbeda di periode libur sekolah maupun bukan, pasalnya pihak Garuda mencatat saat ini jumlah penumpang berkisar 50 persen dan tidak membuka alokasi kelas ekonomi promo di periode peak season.
"Pada prinsipnya kami tidak pernah menaikkan harga tiket pesawat di atas ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) yang diatur oleh Kementerian Perhubungan. Perbedaan harga rata-rata hanya terjadi karena ada atau tidaknya kelas ekonomi promo yang dijual, namun untuk range harganya sendiri selalu berada di antara TBB maupun TBA yang telah menjadi ketentuan Kementerian Perhubungan," ungkap Albian.
Diberitakan sebelumnya, Bandara Depati Amir Pangkalpinang mencatat jumlah penumpang terjadi penurunan.
Tercatat jumlah penumpang saat ini berkisar 2.600 hingga 3.500 penumpang yang datang ataupun keluar dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang. Jumlah tersebut juga terjadi penurunan dibandingkan dengan periode sama di tahun 2023 lalu.
"Data penumpang setiap hari fluktuatif (berubah-ubah), kalau kemarin jumlah penumpang ini 3.208 orang. Namun memang untuk jumlah sendiri dibandingkan periode momen libur sekolah agak melandai," ujar Manager of Airport Operation dan Service Bandara Depati Amir Pangkalpinang Alfian Ahsan.
Kata Alfian, jumlah flight (penerbangan) dibandingkan pada periode tahun sebelumnya justru tercatat mengalami peningkatan, rata-rata jumlah maskapai per hari sebanyak 25 hingga 41 penerbangan baik datang atau keluar dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
"Jumlah maskapai penerbangan datang atau keluar dibanding tahun lalu memang ada peningkatan, hal ini juga mengingat adanya tambahan rute pesawat baru seperti ke Batam dan ada juga yang menambah jam terbang seperti Garuda menambah jam terbang di pagi," jelasnya.
Sementara itu untuk harga tiket pesawat sendiri berdasarkan pantauan Bangka Pos Group, Senin (12/8), di aplikasi jual beli tiket online terpantau normal. Harga tiket pesawat rute tersebut bertengger di kisaran Rp725 ribu - Rp800 ribu tergantung dengan jenis maskapai. (t3)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.