Berita Bangka Tengah

BPBD Catat Ada Peningkatan Karhutla di Bangka Tengah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Tengah mencatat adanya peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya.

(Bangkapos/Arya Bima Mahendra)
ILUSTRASI - Sisa-sisa karhutla di kawasan Jalan Ketapang, Pangkal Balam, Pangkal Pinang, Selasa (24/10/2023). 

KOBA, BABEL NEWS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Tengah mencatat adanya peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya. Tercatat sampai 30 Juli 2024 ada 7 kejadian karhutla. Namun, data terbaru sampai 13 Agustus 2024 sudah ada 17 kejadian karhutla, atau bertambah 10 kejadian.

"Untuk kebakaran lahan sudah ada peningkatan, data terbaru sudah ada 17 kejadian karhutla periode dari Januari sampai bulan Agustus ini," ujar Kepala BPBD Bangka Tengah, Yudi Sabhara, Kamis (15/8).

Ia mengingatkan, agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar lahan kebun pada musim kemarau seperti ini. "Di beberapa lokasi ketika menemukan pemilik lahan akan melakukan pembakaran lahan kami sampaikan agar tidak melakukan atau melanjutkan pembakaran kebun lahan," kata Yudi.

Menurutnya, ada beberapa titik panas atau hotspot yang biasa terjadi karhutla di Bangka Tengah. Di antaranya, Jalan Raya Desa Namang sampai dengan Desa Mesu,  daerah Pedindang, Simpang Katis, Jalan Raya Simpang Jongkong sampai dengan Lubuk Besar, daerah Eks Koba Tin sampai dengan Tanjung Langka, Jalan By Pass Koba, di seputaran Desa Beluluk dan Desa Pangkal Raya.

"Itu yang kemarin disampaikan bahwa daerah sepanjang Arung Dalam sampai dengan Kurau merupakan daerah yang rawan terjadi kebakaran lahan setiap tahun," jelasnya.

Diakuinya, dalam upaya antisipasi dan penanganan karhutla di Bangka Tengah, BPBD menyiapkan satu tangki dan 15 personel. "Untuk personel BPBD ada 15 orang, peralatan mobil tangki untuk kebakaran lahan dan air bersih untuk desa yang kekurangan air," kata Yudi.

Ia menambahkan saat ini BPBD siap siaga menangani karhutla. Sedangkan, untuk dampak terjadi kekeringan belum ada laporan yang masuk. "Sampai dengan saat ini belum ada permintaan air dari desa terkait kekeringan," katanya. (s2)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved