Berita Pangkalpinang

Pengajar TPA Al-Aziroeh Menyulap Minyak Jelantah Menjadi Sabun

proses pembuatan sabun tersebut cukup menantang karena sabun memerlukan waktu dua bulan untuk matang sebelum siap digunakan 

Editor: suhendri
IST/Emi
PRODUKSI SABUN - Para pengajar TPA Al-Aziroeh Selindung sedang mengolah minyak jelantah menjadi sabun. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Di salah satu sudut Kota Pangkalpinang, tepatnya di Selindung, sekumpulan pengajar TPA Al-Aziroeh tampak duduk melingkar. Tangan mereka asyik meramu sesuatu. Mereka rupanya sedang membuat Sabun Mijel Al-Aziroeh.

Sabun tersebut merupakan produk hasil kreativitas kumpulan pengajar TPA Al-Aziroeh yang memanfaatkan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah. Emi Sudarna, salah satu penggerak kegiatan itu, menceritakan awal mula muncul ide pembuatan sabun dari minyak jelantah.

"Awalnya, kami mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinas PUPR Babel dalam program KOTAKU pada 7 November 2022 lalu,” kata Mami, sapaan akrab Emi Sudarna, kepada Bangka Pos, Jumat (23/8/2024).

Pelatihan yang diberikan saat itu berfokus pada vokasi sampah, salah satu materinya tentang cara mengolah minyak jelantah menjadi sabun yang bermanfaat. “Dari situ kami mendapatkan ilmu tentang pembuatan sabun dari minyak jelantah, dan alhamdulillah sekarang kami bisa menjalankan produksi secara mandiri," ujar Mami.

Mami dan rekan-rekannya mulai memproduksi sabun tersebut pada 15 Januari 2023. Mereka menamakannya Sabun Mijel Al-Aziroeh. Dalam sekali produksi, mereka dapat mencetak hingga 48 batang sabun.

Menurut Mami, proses pembuatan sabun tersebut cukup menantang karena sabun memerlukan waktu dua bulan untuk matang sebelum siap digunakan. 

"Sabun ini sangat efektif untuk menghilangkan noda membandel pada pakaian, serta membersihkan panci dan kuali yang gosong. Setelah digunakan, baju bisa dibilas dengan pewangi agar lebih harum," katanya.

Produksi Sabun Mijel Al-Aziroeh dilakukan setiap hari Jumat. Ini menjadi aktivitas mingguan yang tidak hanya produktif, tetapi juga mempererat kebersamaan antarpengajar TPA dan masyarakat sekitar.

Meskipun dalam satu bulan mereka hanya menjual kurang dari 100 batang, Mami tetap optimistis dengan prospek sabun dari minyak jelantah tersebut. "Sabun ini awet sekali, bisa digunakan berbulan-bulan, makanya penjualannya tidak terlalu banyak. Harganya juga sangat terjangkau, hanya Rp3.000 hingga Rp5.000 per batang," tuturnya.

Saat ini, pemasaran Sabun Mijel Al-Aziroeh masih dilakukan secara sederhana melalui grup-grup WhatsApp, atau informasi pemesanan di 083150746078 (Emi).

Mami berharap Sabun Mijel Al-Aziroeh bisa mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat sehingga produk ini makin dikenal dan dicintai. "Kami ingin sabun ini semakin maju dan mendapatkan tempat di hati masyarakat. Semoga pemerintah juga bisa melihat potensi besar dari kreativitas kami ini," ujarnya. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved