Berita Pangkalpinang

Sejumlah Wilayah Babel Sudah Masuk Musim Hujan, BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem

Curah hujan pada September 2025 berada di kisaran 101-300 milimeter per bulan atau kategori menengah.

Editor: suhendri
Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah
HUJAN - Ilustrasi hujan mengguyur wilayah Kota Pangkalpinang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Kepulauan Bangka Belitung melaporkan bahwa sejumlah wilayah di Bangka Belitung telah memasuki musim hujan sejak awal September 2025. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Kepulauan Bangka Belitung melaporkan bahwa sejumlah wilayah di Bangka Belitung telah memasuki musim hujan sejak awal September 2025.

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

"Berdasarkan analisis iklim, wilayah Bangka Belitung sudah mulai beralih ke musim hujan. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya curah hujan yang terjadi sejak akhir Agustus hingga awal September," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Depati Amir Pangkalpinang, Ambinari Rachmi Putri, Jumat (12/9/2025).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat curah hujan pada September 2025 berada di kisaran 101-300 milimeter per bulan atau kategori menengah.

Peluang curah hujan di atas 100 mm/bulan masih cukup tinggi, mencapai 70-90 persen, sedangkan peluang curah hujan di atas 150 mm/bulan berada pada tingkat menengah hingga tinggi, yakni 60-80 persen.

Perubahan musim tersebut turut dipengaruhi oleh fenomena global dan regional.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menjelaskan anomali suhu panas di bawah permukaan laut Samudra Pasifik bagian barat dan tengah mendorong naiknya anomali suhu dingin di wilayah Pasifik timur.

Massa air dingin masih bertahan di kedalaman 50-200 meter di Pasifik tengah-timur.

Sementara itu, monsun Asia terpantau tidak aktif pada dasarian III Agustus dan diprediksi tetap tidak aktif sepanjang September 2025.

Sebaliknya, monsun Australia masih aktif sesuai pola klimatologisnya hingga dasarian III September.

"Pada awal dasarian III Agustus 2025, MJO (Madden Julian Oscillation) sempat aktif di Fase 3 Samudra Hindia, namun diprediksi tidak aktif untuk dasarian berikutnya. Secara spasial, gelombang Rossby ekuatorial diperkirakan aktif di wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada awal September," ujar Ambinari Rachmi Putri.

Fenomena peralihan musim ini juga dirasakan langsung masyarakat Bangka Belitung.

Di Kota Pangkalpinang dan sekitarnya, misalnya, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat kerap turun mendadak dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi cuaca pun berubah cepat. Pagi hingga siang hari terasa panas terik, namun menjelang sore hujan lebat mengguyur sehingga suhu udara turun signifikan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama periode peralihan musim ini, termasuk hujan deras yang disertai angin kencang maupun petir. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved