Bangka Selatan Jadi Lokus Program Digital Talent Scholarship

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, terus mendorong upaya dalam menumbuhkan talenta digital di daerah itu. Langkah strategis tersebut diambil guna memenuhi kebutuhan industri saat ini dan ke depannya, utamanya dalam menaikkan ekonomi dan standar kehidupan talenta digital melalui peningkatan skill digitalisasi kepada masyarakat. Caranya melalui program Digital Talent Scholarship (DTS) atau pengembangan talenta digital.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bangka Selatan, Yuri Siswanto berujar, pihaknya saat ini tengah berupaya dalam pengembangan talenta digital. Bahkan pemerintah pusat telah memilih Kabupaten Bangka Selatan menjadi lokus program strategis tersebut. Program tersebut menjadi upaya memajukan perekonomian digital yang terus dipercepat, mengingat akan terjadi kekurangan tenaga kerja digital.

"Alhamdulillah, Bangka Selatan kembali dipilih oleh Kementerian Kominfo sebagai salah satu daerah lokasi sasaran program strategis. Program ini adalah digital talent scholarship atau pengembangan talenta digital," kata Yuri Siswanto, Kamis (29/8).

Menurut Yuri Siswanto, digital talent strategis adalah program pengembangan kompetensi talenta digital Indonesia yang telah berjalan sejak 2018. Program ini bertujuan untuk menciptakan generasi talenta yang lebih adaptif dan kompeten dalam menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi digital, baik nasional maupun internasional. Program ini akan ditujukan untuk meningkatkan skill masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital, seperti marketing online, konten kreatif dan beberapa skill tematik lain.

Tahapan program tersebut telah dimulai pada bulan Agustus 2024 ini dan peningkatan skill dimulai pada tahun 2025. Mengingat kebutuhan dan pengembangan talenta digital merupakan masalah penting yang saat ini perlu dihadapi bersama menuju tranformasi ekonomi. 

Mulai dari penyiapan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi. Oleh sebab itu, Diskominfo masih terus melakukan pemetaan dan mengusulkan bidang skill yang diprioritaskan.

"Kita menargetkan ratusan orang sebagai sasaran program ini. Mudah-mudahan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM-Red), pelaku ekonomi kreatif dan segmen masyarakat yang memiliki atensi. Utamanya terhadap pemanfaatan teknologi digital bisa disasar secara maksimal melalui program ini," beber Yuri Siswanto.

Ia menambahkan, masuknya Kabupaten Bangka Selatan ke dalam daerah prioritas pemetaan berdasarkan gap atau jarak kebutuhan dan ketersediaan talenta digital baru mencapai 70 persen serta angkatan kerja produktif sebesar 30 persen. Peningkatan pengetahuan digital sangat penting agar kecerdasan dan kesadaran yang dimiliki manusia tetap berjalan seimbang, di tengah berkembangnya teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) secara masif. Pemerintah daerah yang mendorong perluasan digitalisasi, dengan harapan semakin mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.

Mengingat transaksi perekonomian digital saat ini bertumbuh pesat, bahkan mulai mengeliminasi transaksi konvensional. Berbagai platform e-commerce saat ini sangat bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Bahkan tidak lagi melihat batas batas geografis yang ada. Sehingga menjadi peluang sekaligus tantangan bagi daerah untuk dapat bersaing.

"Tentunya syarat untuk bisa bersaing adalah memahami literasi digital sekaligus memiliki talenta digital," ucapnya.

Meskipun begitu kata Yuri Siswanto, pemerintah bersama para pemangku kepentingan terus mengupayakan transformasi digital yang inklusif bagi seluruh masyarakat. Adapun pemerataan teknologi digital di seluruh wilayah Indonesia dinilai akan berdampak positif pada kemajuan negara dan perekonomian. Kabupaten Bangka Selatan memiliki peluang besar dalam mengakselerasi kemajuan daerah.

"Ada peluang besar bagi kita untuk melakukan akselerasi kemajuan bagi daerah," pungkas Yuri Siswanto. (u1)