Berita Pangkalpinang
Bangka Belitung Waspadai Risiko Inflasi ke Depan
Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melaksanakan berbagai langkah strategis, salah satunya operasi pasar
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy, mengatakan, ada beberapa risiko inflasi yang perlu diwaspadai pada September 2024.
Salah satu faktor yang bisa mendorong inflasi adalah potensi penurunan pasokan akibat musim kemarau serta peringatan gelombang tinggi dan angin kencang yang dapat memengaruhi hasil tangkapan ikan.
Selain itu, Rommy menyebutkan, peningkatan permintaan menjelang liburan panjang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Maulid Nabi Muhammad SAW juga diperkirakan dapat menambah tekanan inflasi.
"Kami terus memperkuat program pengendalian inflasi dalam kerangka kebijakan 4K yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif," katanya kepada awak media, Rabu (4/9/2024).
Menurut Rommy, dalam menghadapi potensi risiko inflasi ke depan, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melaksanakan berbagai langkah strategis, salah satunya operasi pasar.
Sepanjang Agustus 2024, sebanyak 114 operasi pasar telah diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan Bulog untuk menjaga keterjangkauan harga pangan.
"Penambahan frekuensi penerbangan Jakarta-Pangkalpinang sebanyak 9 kali serta pelaksanaan sidak pasar sebagai tindak lanjut rapat koordinasi mingguan inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri, juga dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi," ujar Rommy.
Selain itu, Bank Indonesia memperkuat program ketahanan pangan melalui capacity building pengolahan dan kemitraan pasar beras kepada kelompok tani, seperti Poktan Marsudi Tani dan Gapoktan Sepakat Jaya.
Dukungan bantuan teknis juga diberikan untuk pengembangan demplot 3.000 pohon cabai kepada Poktan Dukong Jaya Mandiri.
Melalui sinergi berbagai pihak tersebut, kata Rommy, Bank Indonesia optimistis inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan tetap terjaga dan terkendali dalam kisaran target 2,5 persen±1 persen.
Lagi, terendah di Indonesia
Adapun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali mencatat inflasi tahunan terendah di Indonesia pada Agustus 2024.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Bangka Belitung mencatat inflasi tahunan pada Agustus 2024 menjadi 1,02 persen (yoy) atau naik dibandingkan Juli 2024 sebesar 0,84 persen (yoy).
Kendati mengalami peningkatan, inflasi tahunan ini masih lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,12 persen (yoy), menjadikan Bangka Belitung sebagai provinsi dengan inflasi tahunan terendah di Indonesia.
Peningkatan inflasi tahunan di Bangka Belitung pada Agustus 2024 terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas, seperti beras, sigaret kretek mesin (SKM), dan emas perhiasan.
Secara spasial, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjungpandan yang mencapai 1,75 persen (yoy).
Kenaikan harga ikan kerisi, ikan bulat, dan daging ayam ras menjadi penyumbang utama inflasi di ibu kota Kabupaten Belitung tersebut. (t2)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.