603 Pelamar CPNS Bangka Selatan Siap Tes SKD

TOBOALI, BABEL NEWS - Sebanyak 603 pelamar calon pegawai negeri sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, bakal mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD). Tes tersebut rencananya akan dimulai sejak tanggal 19 Oktober hingga 10 November 2024. Seleksi tahapan ini bakal menggunakan metode berbasis Computer Assisted Test (CAT) guna mengantisipasi kecurangan.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten Bangka Selatan, Suprayitno mengatakan, dalam rekrutmen CPNS tahun 2024 terdapat sebanyak 605 orang pelamar ikut ambil bagian. Dari jumlah itu 603 orang pelamar di antaranya akan mengikuti tes SKD sedangkan dua orang pelamar lainnya tidak akan ikut tes dikarenakan menggunakan nilai SKD seleksi tahun 2023. Pelaksana tes dilakukan di 21 tempat dan lokasi yang berbeda-beda.

"Tes SKD CPNS sesuai dengan jadwal kita dari tanggal 19 Oktober sampai pada tanggal 10 November 2024. Untuk di Bangka Selatan dilaksanakan pada tanggal 6-7 November 2024," kata Suprayitno, Rabu (16/10).

Adapun dua orang pelamar yang memilih menggunakan nilai SKD tahun lalu lanjut dia, tidak dijamin akan lolos dalam tes SKD. Keduanya bisa saja tersingkir apabila nilai peserta lain lebih tinggi saat mengikuti tes SKD CPNS 2024. 

Pihaknya sudah mengonfirmasi peserta yang ingin menggunakan nilai SKD tahun lalu dengan konsekuensi ditetapkan. Semua telah menjadi keputusan dan pilihan bagi peserta seleksi tanpa adanya intervensi.

"Peserta yang memilih menggunakan nilai SKD tahun 2023 itu tidak otomatis bisa langsung lolos. Jika mereka telah percaya diri nilainya sudah bagus dan tidak perlu ikut tes SKD lagi diperbolehkan," ucapnya.

Kendati demikian kata Suprayitno, terdapat 20 formasi disediakan pada rektum CPNS tahun 2024 ini. Terdiri dari 19 formasi tenaga teknis untuk umum dan penyandang disabilitas serta satu formasi tenaga kesehatan. 

Hal itu setelah usulan penambahan pegawai khususnya ASN yang diajukan disetujui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) secara 100 persen. Dengan begitu upaya kebutuhan pegawai kian ideal.

"Usulan penambahan pegawai tersebut telah diperhitungkan secara matang. Sesuai dengan analisis jabatan (Anjab-Red) dan analisis beban kerja (ABK-Red) di seluruh perangkat daerah yang ada," ujar Suprayitno. (u1)