Kabar Belitung

DPRD Soroti Kapasitas IGD Dinilai Sempit

Anggota DPRD Kabupaten Belitung dari Fraksi BOS Ivan Haidari menyampaikan kritik terkait pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Marsidi Judono. 

Editor: Rusaidah
Posbelitung.co/Dede Suhendar
Pj Bupati Belitung Mikron Antariksa menggelar pertemuan bersama jajaran RSUD Marsidi Judono pada Kamis (31/10). 

Sebelumnya, Mikron juga sempat menggelar pertemuan bersama Staf Ahli Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Belitung Marzuki, Plt Kepala Dinas Kesehatan Suksesyadi, Direktur RSUD Marsidi Judono Ratih Lestari Utami beserta jajaran. 

Dalam pertemuan tersebut, mengkonfirmasi sekaligus membahas pelayanan di RSUD Marsidi Judono. Dimulai dari kondisi AC sebagai pendingin ruangan, sarana toilet serta beberapa ruangan perawatan seperti PICU dan NICU. 

"Karena titik tolak di RSUD ini adalah kebersamaan seluruh bagian mulai dari teknisi, manajamen sampai pada pengguna layanan," katanya. 

Kemudian, selama pertemuan tersebut Mikron juga mendengarkan penyampaian dari pihak internal RSUD.  Dari penyampaian tersebut, menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan upaya perbaikan ke depannya. 

Penanganan Secara Komprehensif 

Pihak RSUD Marsidi Judono memberikan klarifikasi terhadap kritik yang disampaikan Fraksi BOS DPRD Kabupaten Belitung dalam rapat paripurna pada Jumat (1/11). 

Pertama, berkenaan dengan pelayanan sarana prasarana AC yang kurang dingin khususnya di kelas tiga. 

Dari rilis yang diterima posbelitung.co menjelaskan, RSUD memiliki luas tanah sekitar 75.000 meter persegi dan luas bangunan sebesar sekitar 22.664,8 meter persegi. 

Satu di antara sarana prasana penunjang untuk mendukung terselenggaranya pelayanan pasien  adalah terpasang nya unit AC sebanyak sekitar 376  unit. 

Penanganan AC di UPT RSUD Marsidi Judono Kabupaten Belitung harus ditangani secara komprehensif meliputi ketersediaan teknisi terlatih, terpenuhinya spare part pendukung AC, mekanisme dan teknik proses pekerjaan pemeliharaan dan prosedur  penggunaan AC diunit pelayanan. Ditambah edukasi kepada  petugas rumah sakit dan pengguna sarana pelayanan publik. 

Dari beberapa hal tersebut, rumah sakit  perlu menyediakan tenaga teknis yang aandal dalam pemeliharaan AC. Dengan keterbatasan jumlah teknisi AC berjumlah satu orang di RSUD, tentunya tidak dapat meng-cover pemeliharaan AC yang bersesinambungan.

Menyiasati kondisi tersebut, RSUD melakukan kerja sama dengan pihak Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP)  Belitung di Tanjung Kelayang  untuk melakukan pelatihan pemeliharaan AC sebanyak 3 orang.

Hasil pelatihan tersebut, RSUD mendapatkan progress percepatan perbaikan AC yang dilakukan langsung oleh tenaga yang terlatih sebanyak 55 unit AC di pelayanan prioritas selama lebih kurang tiga bulan.  Tentunya perlu didukung dengan ketersediaan anggaran untuk pembelian part dan spare part AC.

Kondisi yang ada di Instalasi Prasarana dan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) sekarang, petugas teknisi yang sudah dilatih tersebut memiliki tugas rangkap dengan pemeliharan sarana lainnya, contohnya pekerjaan electrical mekanikal.

Kondisi tersebut, tentunya mempengaruhi proses pemeliharaan AC yang diharapkan dapat dilakukan secara  tepat dan cepat.
Harapan ke depannya tenaga teknis yang terlatih perlu ditambah lagi supaya ketersediaan sarana prasarana AC dapat terpelihara dan berfungsi dengan baik  yang dapat dirasakan masyarakat dan pasien. 

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved