Berita Bangka Tengah

Pemkab Bangka Tengah Siapkan Anggaran Program Makan Sehat Bergizi

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah harus menyisihkan anggarannya guna mendukung program makan sehat bergizi.

Bangkapos.com/Sepri Sumartono
Plt Bupati Bangka Tengah, Era Susanto. 

KOBA, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah harus menyisihkan anggarannya guna mendukung program makan sehat bergizi. Diketahui, Pemkab Bateng mengalami defisit anggaran Rp46,8 miliar pada APBD tahun 2025.

Diketahui dari isi Raperda APBD tahun 2025, tercantum bahwa belanja tidak terduga disepakati bertambah menjadi Rp14 miliar atau sebesar 367 persen dari sebelumnya, yakni Rp3 miliar. Anggaran belanja tidak terduga tahun 2025 tersebut diketahui dinaikan secara signifikan guna mengakomodir program makan sehat bergizi dari pemerintah pusat.

Selain itu, tercantum juga kondisi anggaran belanja daerah tahun 2025 yang telah disepakati berkurang sebesar Rp3,93 persen atau menjadi Rp998 miliar dari sebelumnya yang bernilai Rp1,38 triliun.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bangka Tengah, Era Susanto mengatakan, saat ini pemerintahan pusat memang mempunyai program makan sehat bergizi. "Ini punya pengaruh juga untuk APBD kita di tahun 2025, tetapi ya Insya Allah Pemkab Bangka Tengah tidak patah semangat," kata Era Susanto, Senin (18/11).

Sebagai solusi alternatif, Pemkab Bangka Tengah akan meningkatkan pendapatan asli daerah.  Dirinya juga optimistis pembangunan di Kabupaten Bangka Tengah tetap akan berkembang signifikan. "Semuanya bisa terjadi, bisa dilakukan dan saya ulangi lagi bahwa Pemkab Bangka Tengah tidak patah semangat, Insya Allah bisa menjadi pemerintah yang baik," tegasnya.

Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus menjelaskan terkait adanya anggaran belanja tidak terduga yang dinaikkan secara signifikan guna mendukung program makan sehat bergizi pada APBD 2025 yang mengalami defisit.

Batianus mengatakan, sebelumnya pada kesepakatan nota KUA PPAS, pemerintah sudah mencanangkan program makan sehat bergizi milik pemerintah pusat. "Program Pak Presiden, tentu daerah mendukung, sehingga kami mengalokasikan itu dengan cara menaikkan biaya tidak terduga menjadi Rp14 miliar, biasanya Rp3 miliar," katanya.

Guna mendukung program tersebut, diakuinya, kondisi persiapan APBD tahun 2025 memang masih defisit, tapi setelah dibahas nanti makan defisit tersebut akan menjadi nol dari Rp46,8 miliar. "Ini akan kami rasionalisasi, dengan cara memangkas kegiatan yang tidak skala prioritas. Ada beberapa kami kurangi termasuk pemeliharaan di setiap OPD," jelasnya.

Ia menambahkan, program makan sehat bergizi tersebut dinilai membutuhkan anggaran yang lumayan besar dengan catatan pemerintah daerah harus menyisihkan 0,7 persen dari total APBD. "Disisihkan untuk mendukung program Pak Presiden, ini merupakan dana sharing saja, untuk membantu nanti ketika ada dana anggaran dari pusat," jelasnya. (w6)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved