Berita Bangka Selatan

DPRD Minta Fokus Benahi RSUD, 2025, Pemkab Bangka Selatan Optimalkan Gedung KRIS

DPRD Bangka Selatan mendesak pemerintah daerah setempat agar fokus terhadap peningkatan sarana dan prasarana di RSUD Junjung Besaoh.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangka Selatan, H. Kamarudin bersama jajaran anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat ketika melakukan peninjauan pelayanan di RSUD Junjung Besaoh, Kamis (28/11/2024) sore kemarin. Hasilnya DPRD mendesak pemerintah daerah setempat memfokuskan penganggaran terhadap peningkatan fasilitas. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan mendesak pemerintah daerah setempat agar fokus terhadap peningkatan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh. Pasalnya, fasilitas pelayanan kesehatan tersebut menjadi rumah sakit rujukan pertama bagi masyarakat di daerah itu. Kurangnya fasilitas dan sarana pendukung diklaim membuat pelayanan kesehatan di RSUD belum maksimal.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Kamarudin berujar masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah daerah setempat. Utamanya terkait pelayanan, sarana, prasarana serta fasilitas pendukung di RSUD Junjung Besaoh. "Kami meminta Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dapat menyalurkan anggarannya dan lebih fokus kepada RSUD Junjung Besaoh," kata Kamarudin, Jumat (29/11).

Ia menilai pemerintah setempat tidak perlu untuk membangun rumah sakit baru. Hal itu mempertimbangkan kondisi keuangan serta gedung rumah sakit yang telah ada. 

Menurutnya, RSUD Junjung Besaoh hanya perlu dilakukan peningkatan infrastruktur pendukung agar dapat lebih baik lagi ke depannya. Pertimbangan itu setelah dirinya bersama jajaran anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat melakukan peninjauan di RSUD Junjung Besaoh secara langsung.

Hasilnya beberapa permasalahan masih didapatkan dalam kunjungan kerja tersebut. Mulai dari kebersihan ruang rawat inap hingga lingkungan rumah sakit yang dirasa perlu peningkatan kinerja dari petugas kebersihan. Terpenting peningkatan infrastruktur dan fasilitas pendukung gedung Kelas Rawat Inap Standar alias KRIS yang baru saja diresmikan yang saat ini belum memadai. Sehingga pemanfaatan bangunan atau gedung baru tersebut belum optimal sampai saat ini.

"Rumah sakit tempatnya kita sehat. Jangan sampai pasien datang dengan maksud untuk berobat supaya sehat, tetapi pulang dengan kondisi yang tidak sehat. Karena kondisi rumah sakitnya yang tidak memungkinkan," jelas Kamarudin.

Namun, Kamarudin mengaku pelayanan tenaga medis di RSUD Junjung Besaoh sudah cukup baik. Tinggal bagaimana ke depan para tenaga medis dilakukan pembinaan guna meningkatkan kinerja. "Kepada manajemen RSUD Junjung Besaoh kami mohon lebih ditingkatkan lagi kinerjanya," jelas Kamarudin

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan memastikan akan mengoptimalkan penggunaan gedung Kelas Rawat Inap Standar alias KRIS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh. Penggunaan gedung KRIS yang baru diresmikan awal tahun tersebut akan dioptimalkan mulai tahun 2025.

Direktur RSUD Junjung Besaoh, dr Helen Sukendy mengatakan, mulai tahun 2024 ini pihaknya mulai memfokuskan peningkatan sarana, prasarana dan fasilitas beberapa ruang rawat inap. Utamanya pengoptimalan penggunaan gedung KRIS yang beberapa bulan lalu diresmikan. Direncanakan setelah fasilitas lengkap pada tahun 2025 beberapa ruang rawat inap yang akan dipindahkan ke gedung KRIS.

"Tahun ini ada beberapa ruang rawat inap yang kami fokuskan yaitu di gedung KRIS untuk melengkapi sarana dan prasarana. Tahun depan beberapa ruangan kami pindahkan," kata Helen Sukendy.

Helen Sukendy membeberkan pelayanan kesehatan yang akan dipindahkan ke gedung KRIS pada tahun depan yakni ruang rawat inap anak Nuri. Di mana kondisi ruang rawat inap anak tersebut saat ini dinilai kurang memadai dan sangat terbatas. Sehingga dengan pemindahan ke ruang KRIS nantinya ruangan lama akan dilakukan renovasi.

"Memang ada beberapa sarana prasarana yang harus kita tingkatkan. Juga dari tenaga medisnya ataupun sumber daya manusia (SDM-Red) yang memang harus kita lakukan pembinaan secara berkala," ujar Helen Sukendy. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved