Kabar Belitung

Rizki Meraih Nilai Tertinggi SKB CPNS, Buktikan Kerja Keras di Balik Keseharian Jaga Toko

Di sela kesibukannya membantu usaha keluarga, Rizki tak pernah berhenti mempersiapkan diri untuk mencapai mimpinya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN)

Editor: Rusaidah
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Rizki, peraih nilai SKB tertinggi pada tes CPNS Kabupaten Belitung sesi kedua. 

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Dari sebuah toko kecil di Dusun Air Rembikang, Desa Air Seruk, Rizki (26) menjalani kesehariannya sebagai menjaga toko milik orang tuanya. 

Di sela kesibukannya membantu usaha keluarga, Rizki tak pernah berhenti mempersiapkan diri untuk mencapai mimpinya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).  

Kerja kerasnya terbayar manis saat ia meraih nilai tertinggi pada Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS di Kabupaten Belitung sesi kedua, Kamis (19/12). 

Dengan skor 460, Rizki melampaui target pribadinya yang melamar pada formasi Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (PPUPD) Ahli Pertama di Inspektorat.  

"Targetku 450. Alhamdulillah, hasilnya bisa lebih tinggi," ungkap Rizki dengan senyum penuh syukur usai tes yang berlangsung di ruang CAT BKPSDM Kabupaten Belitung.

Ini bukan kali pertama Rizki mengikuti seleksi CPNS. Tahun lalu, ia sempat mencoba namun belum berhasil. Meski begitu, ia tak menyerah. Begitu dinyatakan lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tahun ini, Rizki langsung menyusun strategi belajar untuk SKB.  
"Sehari setelah SKD selesai, aku langsung belajar untuk persiapan SKB. Fokusnya ke kisi-kisi yang sudah ada, terus baca undang-undang. Aku baca sampai tiga kali," ujarnya.  

Tanpa mengikuti bimbingan belajar online, Rizki mengandalkan metode belajar yang ia kembangkan sendiri. Ia mencatat poin-poin penting, menghafalnya, dan mengulang materi hingga benar-benar paham.  

"Semuanya aku pelajari sendiri. Enggak ikut bimbel. Intinya, banyak mencatat dan membaca," tambah lulusan Akuntansi dari Universitas Bangka Belitung ini. 

Sementara itu tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Belitung telah selesai dilaksanakan pada Kamis (18/12).

Kepala BKPSDM Kabupaten Belitung KA Azhami menyatakan, proses berjalan lancar dan diikuti oleh 107 peserta, dengan 95 di antaranya mengikuti tes secara langsung di lokasi ujian dan sisanya di beberapa titik lainnya seperti Jakarta, Palembang, Makassar, dan Pekanbaru.  

"Tes berlangsung dalam dua sesi dan Alhamdulillah semua peserta hadir tepat waktu," ungkapnya.  

Setelah tahapan ini, Pemkab Belitung akan memasuki fase pengolahan nilai dengan komposisi 60 persen untuk hasil SKB dan 40 persen untuk hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

"Kami akan segera mengumumkan hasilnya, lalu biasanya akan ada masa sanggah. Setelah itu, akan dilakukan pengusulan NIP untuk para peserta yang lolos," jelas Azhami.  

Ia menambahkan bahwa proses ini bertujuan untuk mendapatkan ASN yang kompeten di berbagai bidang yang dibutuhkan, seperti auditor, tenaga teknis dan dokter.

"Setelah tahapan seleksi ini, kami berharap ASN yang terpilih dapat langsung berkontribusi dalam peningkatan pelayanan publik di Belitung," pungkasnya.  

Menurutnya, proses pengangkatan CPNS diprediksi akan berlangsung lebih awal dibandingkan PPPK. Jika lancar, kemungkinan pengangkatan CPNS akan dilakukan pada Maret 2025 mendatang. 

Ada Formasi Kosong hingga Tak Lolos Passing Grade

Pemerintah Kabupaten Belitung terus berupaya memastikan formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) terpenuhi sesuai kebutuhan strategis daerah. 

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Belitung KA Azhami mengungkapkan, pentingnya optimalisasi dalam pengisian formasi yang masih kosong.  

"Dari total 71 formasi yang dibuka, terdapat enam formasi yang masih kosong. Selain itu, ada tambahan formasi kosong karena beberapa peserta tidak lulus passing grade," ujarnya, Kamis (19/12). 

Azhami berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) dapat menerapkan kebijakan optimalisasi. Dengan kebijakan ini, peserta yang memenuhi syarat pada formasi tertentu dapat dialihkan ke penempatan yang berbeda dan tanpa pelamar.

"Kami berharap optimalisasi dapat membantu mengisi formasi yang strategis ini, terutama untuk mendukung pelayanan publik yang lebih baik," tambahnya.  

Diketahui bahwa sejumlah peserta yang mengikuti SKB ada yang menyasar formasi dan lokasi penempatan yang sama. Sementara dalam formasi tersebut, di lokasi penempatan lain kosong pelamar karena tak ada pelamar hingga tak memenuhi passing grade pada tes SKD yang lalu.

Azhami menekankan pihaknya berharap ASN yang terpilih nanti benar-benar berkompeten, berintegritas, dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi daerah. (del)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved