Kabar Pangkalpinang

Komoditi Cabai Pendorong Utama Inflasi di Bangka Belitung

BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat inflasi month-to-month (m-m) pada Desember 2024 mencapai 0,65 persen.

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Sela Agustika
Berbagai bumbu dapur seperti cabai, bawang dan komoditi lainnya di Pasar Pangkalpinang mengalami kenaikan harga di awal tahun. 

PANGKALPINANG,BABEL NEWS - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat inflasi month-to-month (m-m) pada Desember 2024 mencapai 0,65 persen. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan November lalu yang hanya 0,01 persen. 

Kendati demikian, kondisi inflasi dinilai tetap terkendali dan memberikan sinyal positif bagi perekonomian Babel.

Kepala BPS Babel Toto Haryanto menjelaskan, kenaikan harga sejumlah komoditas menjadi pendorong utama inflasi di penghujung tahun.

Kata Toto, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-m pada Desember 2024, antara lain cabai merah, ikan selar, bayam dan minyak goreng.

"Kondisi inflasi saat ini di bawah 1 persen, dinilai berada dalam kondisi yang stabil meskipun ada tantangan dari segi kenaikan harga. Inflasi akhir tahun ini perlu kita sikapi ini, jangan sampai inflasi ini tinggi, di awal tahun 2025 ini perlu sinergi bersama untuk mengendalikan inflasi dan menggeliatkan perekonomian," ungkap Toto, usai menggelar rilis Berita Resmi Statistik (BRS), Kamis (2/1).

Berdasarkan data BPS, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Tanjungpandan sebesar 1,68 persen dengan IHK 106,46. Sementara itu, Kabupaten Bangka Barat justru mencatat deflasi y-on-y sebesar 0,30 persen dengan IHK 101,88.

"Perbedaan inflasi menunjukkan dinamika ekonomi yang unik di setiap wilayah. Meski inflasi di beberapa daerah cukup tinggi, secara keseluruhan Babel berhasil menjaga stabilitas harga di bawah 1 persen," tambah Toto.

Toto menyampaikan, kondisi inflasi saat ini menunjukkan gairah positif bagi perekonomiaan Bangka Belitung. Namun dirinya mengingatkan peran bersama tarudama TPID dalam mengendalikan inflasi.

"Inflasi akhir tahun ini perlu kita sikapi ini, jangan sampai inflasi ini tinggi tapi perlu dikendalikan dan di awal tahun 2025 ini perlu sinergi bersama untuk menggeliatkan perekonomian dan kondisi inflasi," ujar Toto 

Toto menegaskan, bahwa inflasi yang terkendali merupakan hasil kerja keras semua pihak, termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). 

Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat dalam menjaga stabilitas ekonomi. 

"Kita harus memastikan inflasi tidak melampaui ambang batas yang dapat mengganggu daya beli masyarakat. Tentunya ini juga menjadi PR bersama agar inflasi dan ekonomi kita tumbuh," tegasnya. (t3)

 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved