Kabar Belitung Timur

HUT ke-22 Belitung Timur Mengusung Tema Adat Bersanding Syariat

Memperingati HUT ke-22 Belitung Timur yang diperingati tanggal 27 Januari mendatang, panitia mengusung tema 'Adat Bersanding Syariat'. 

Editor: Rusaidah
Istimewa/Dok. Panitia HUT ke-22 Belitung Timur
Logo hari ulang tahun (HUT) ke-22 Belitung Timur. 

MANGGAR, BABEL NEWS - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Belitung Timur yang diperingati tanggal 27 Januari mendatang, panitia mengusung tema 'Adat Bersanding Syariat'. 

Sekretaris Panitia HUT ke-22 Belitung Timur Ida Lismawati mengatakan, tema ini mencerminkan harmoni antara adat istiadat dan ajaran agama yang menjadi identitas masyarakat Beltim.

"Kita multikultur terbentuk dari beragam adat, budaya, hingga agama. Jadi kita mau bahwa Beltim beradat tapi juga bersyariat. Syariat di sini juga tidak menitikberatkan pada satu agama, tapi seluruhnya yang ada di Beltim," kata Ida kepada posbelitung.co, Rabu (22/1).

Dia menjelaskan, bahwa logo peringatan tahun ini dirancang dengan elegan dan modern, menggambarkan perpaduan berbagai unsur budaya dan religius yang ada di wilayah tersebut.

"Logo yang kami buat merupakan refleksi dari kehidupan masyarakat Belitung Timur yang menjunjung tinggi kearifan lokal serta nilai-nilai keagamaan. Ini adalah bentuk semangat untuk terus menjaga keseimbangan antara keduanya," ujar Ida.

Logo HUT ke-22 ini terdiri dari beberapa elemen utama, yaitu perahu kater, simpul tali dan garis penghubung warna keemasan.

"Perahu kater melambangkan kehidupan maritim masyarakat Belitung Timur, yang dulunya menjadi jalur perdagangan rempah-rempah dan keramik selama berabad-abad. Perahu kater juga merupakan ikon budaya yang menggambarkan kekuatan ekonomi berbasis kelautan," kata Ida.

Lalu simpul tali dikatakan Ida menggambarkan harmoni yang kuat antara adat dan syariat dalam kehidupan masyarakat Beltim. 

Selain itu, katanya tali yang bersimpul ini menunjukkan ukhuwah yang erat antara pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan di Belitung Timur.

Kemudian garis penghubung warna kuning keemasan dalam logo mencerminkan koneksi yang erat antara pemerintah dan masyarakat. Warna kuning keemasan sendiri memiliki makna mendalam dalam tradisi Melayu, melambangkan kejayaan, kecemerlangan, serta kesucian.

Perayaan HUT ke-22 ini diharapkanmya dapat menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai kearifan lokal, serta menumbuhkan semangat persatuan dalam pembangunan daerah yang berlandaskan pada adat dan agama.

"Harapan kami, tema ini bisa menjadi pengingat bagi generasi muda untuk terus melestarikan budaya dan nilai agama masing-masing dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Berbagai rangkaian acara telah dipersiapkan dimulai tanggal 27-31 Januari 2025 untuk memeriahkan peringatan ini, termasuk pagelaran budaya, seni, lomba tradisional dan kegiatan keagamaan yang diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi di masyarakat. (s1)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved