Berita Bangka Selatan

BPOM Pangkalpinang Intervensi 36 Lini PNKPT di Bangka Selatan, Agus: Tingkatkan Keamanan Pangan

BPOM Pangkalpinang, melakukan intervensi terhadap 36 lini dalam menjalankan Program Nasional Keamanan Pangan Terpadu (PNKPT) di Bangka Selatan.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Menerima Plakat - Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Haris Setiawan ketika menerima plakat komitmen PNKPT dari BPOM Pangkalpinang, di Kantor Bupati setempat, Selasa (22/4/2025). PNKPT guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang keamanan pangan. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang, melakukan intervensi terhadap 36 lini dalam menjalankan Program Nasional Keamanan Pangan Terpadu (PNKPT) di Kabupaten Bangka Selatan. Kebijakan tersebut diambil guna menjamin dan mewujudkan keamanan pangan aman. 

Kepala BPOM Pangkalpinang, Agus Riyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat advokasi PNKPT. Kegiatan tersebut diambil guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang keamanan pangan. Kegiatan ini meliputi tiga program prioritas intervensi yang dilakukan mulai dari dunia pendidikan, masyarakat hingga berbasis komunitas.

"Jadi ada tiga kegiatan, pertama program pangan jajan anak usia sekolah atau PJAS. Kedua, program desa pangan aman. Ketiga, program pasar aman berbasis komunitas," kata Agus Riyanto, Selasa (22/4).

Agus Riyanto memaparkan program ini mencakup berbagai kegiatan seperti advokasi, pengawasan dan promosi. Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat dan memastikan keamanan pangan sepanjang rantai pasok. 

Sehingga mampu menciptakan sistem keamanan pangan yang terpadu dan berkelanjutan, melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah, masyarakat serta industri. Program ini penting karena keamanan pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Tahapan kegiatan akan berlangsung sepanjang tahun 2025 ini, kurun waktu April-Desember 2025. Intervensi di dunia pendidikan dilakukan kepada 32 satuan pendidikan, dimulai dari jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Kabupaten Bangka Selatan

Tujuh di antaranya akan dilakukan intervensi secara penuh untuk semua tahapan, sementara 17 sekolah hanya sosialisasi. Intervensi dilakukan kepada komunitas yang ada di sekolah, baik itu siswa, guru maupun orangtua. 

"Sedangkan program desa pangan aman akan dilakukan intervensi di tiga desa di Kecamatan Toboali, yakni Desa Rias, Desa Gadung dan Desa Serdang. Sementara program pasar aman yakni menyasar Pasar Pelataran Terminal Toboali," papar Agus Riyanto.

Adapun program advokasi lanjut dia, dilakukan dengan menyebarkan informasi dan edukasi mengenai pentingnya keamanan pangan kepada masyarakat. Program pengawasan yakni melakukan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar di pasar. Termasuk uji laboratorium dan inspeksi fasilitas produksi. Terakhir promosi atau mengkampanyekan budaya keamanan pangan di masyarakat, misalnya melalui program desa pangan aman.

Selain itu program PJAS ditekankan dalam menjaga keamanan pangan jajanan yang dikonsumsi anak-anak di sekolah. Lalu, pasar pangan aman yaitu memberdayakan komunitas pasar untuk menjadi agen keamanan pangan. Terakhir yaitu desa pangan aman menciptakan desa yang memiliki sistem keamanan pangan yang baik. 

BPOM berperan sebagai regulator dan pengawas keamanan pangan, memastikan bahwa produk yang beredar di pasar memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. "Bentuk teknis intervensi nanti secara teknis akan diatur di dalam tahapan. Tahapan pertama advokasi, sosialisasi dan tahapan bimbingan teknis (Bimtek-Red) dan sebagainya," paparnya.

Lewat advokasi ini Agus Riyanto menargetkan akan terbentuk komunitas yang bisa menerapkan keamanan pangan di sekolah, pasar maupun desa. Diharapkan keamanan pangan aman berbasis komunitas bisa aktif secara mandiri. BPOM juga melakukan pengawalan dan pemantauan terhadap semua lini yang telah diintervensi guna  memastikan program berjalan berkelanjutan.

"BPOM terus berupaya menjamin dan mewujudkan keamanan pangan aman bagi masyarakat," ujar Agus Riyanto. (u1)

Tingkatkan Pengawasan Makanan 
PEMERINTAH Kabupaten Bangka Selatan, akan terus meningkatkan pengawasan makanan dan jajanan yang dijual di pasaran. Program pangan aman diklaim memiliki dampak besar, salah satunya menjamin kesehatan masyarakat.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Haris Setiawan berujar pihaknya bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang terus meningkatkan pengawasan makanan dan jajanan di pasaran. Caranya melalui Program Nasional Keamanan Pangan Terpadu (PNKPT) yang telah dicanangkan. 

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved