Tribunners

Kemenag Pangkalpinang Mewisuda 790 Santri TPQ            

Ke 790 santri yang diwisuda berasal dari 69 TPQ yang berada di bawah naungan Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang.

Editor: suhendri
Istimewa/Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang
WISUDA SANTRI - Ratusan santri Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) mengikuti acara wisuda yang diselenggarakan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pangkalpinang melalui Seksi Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren di Gedung Serbaguna Asrama Haji Bangka Belitung, Kamis (12/6/2025). Total ada 790 santri yang mengikuti wisuda tersebut. Mereka berasal dari 69 TPQ yang berada di bawah naungan Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang. 

Di antaranya adalah tiga santri dari Rumah Belajar Al-Qur'an (RBQ) Al-Hisan. Ketiganya yakni Adnan Khiar Ardhani, Ahza Firdaus, dan Arkaan Taqiy. 

Adnan Khiar (8) mengaku terkejut saat mengetahui dirinya masuk deretan santri peraih nilai munakasah tertinggi.

Sebelum menjalani munakasah, kata siswa kelas 3 SD ini, dirinya terus belajar bersama para pengampu di RBQ Al-Hisan dan terus melakukan murajaah didampingi oleh sang ayah. 

"Sebelum munakasah kemarin, murajaah di RBQ bersama para ustaz ustazah. Di rumah juga, sama ayah. Alhamdulillah," tutur Adnan.

Kepala RBQ Al-Hisan Pangkalpinang, Indri Safitri, mengaku bangga karena tiga santrinya meraih nilai munakasah tertinggi.

Indri juga merasa terkejut karena anak didiknya bisa bersaing dengan peserta lain dari Kota Pangkalpinang. 

"Kami bangga dan tidak menyangka santri kami ada yang bisa meraih nilai tertinggi. RBQ kami memiliki cabang di Batu Rusa, ya Adnan itu salah satu santrinya. Walaupun berada di kabupaten, mereka dapat bersaing dengan para santri di kota," kata Indri.

Menurutnya, capaian tersebut merupakan prestasi bagi para pengajar yang memang selalu menargetkan agar para santri terus melakukan murajaah seperti surah-surah pendek Al-Qur'an ataupun doa sehari-hari.

"Kami menargetkan misal seminggu surah-surah pendek ini yang harus dihafalkan. Kalau anak-anak sudah hafal, dilanjutkan dengan doa harian,” tutur Indri.

“Kalau sudah hafal terus dilakukan murajaah agar tidak lupa. Jika ada anak yang belum lancar, kami bekerja sama dengan orang tua untuk terus memantau perkembangan hafalan anak-anaknya di rumah," lanjutnya. (w4)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved