Berita Bangka Selatan

Satu Orang Meninggal Dunia, DBD Tembus 93 Kasus di Bangka Selatan Tahun 2025

Sebanyak 93 warga di Kabupaten Bangka Selatan, tercatat terpapar penyakit demam berdarah dengue alias DBD.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
FOGGING - Sejumlah petugas dari Puskesmas Toboali dan Dinas Kesehatan saat melakukan fogging di Kelurahan Toboali, Kamis (25/1/2024). Fogging dilakukan setelah kasus DBD di Kecamatan Toboali meningkat tajam. Peningkatan mencapai 26 kasus dan satu orang meninggal dunia. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Sebanyak 93 warga di Kabupaten Bangka Selatan, tercatat terpapar penyakit demam berdarah dengue alias DBD. Dari jumlah itu, satu pasien yang merupakan anak-anak dinyatakan meninggal dunia. 

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, dr Agus Pranawa mengatakan, selama enam bulan terakhir penyakit DBD telah tembus 93 kasus. Mayoritas kasus tersebut diderita oleh kelompok usia anak-anak. 

Dari jumlah kasus DBD terdata menyebabkan satu orang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh. "Total dari bulan Januari-Juni 2025 sudah ada 93 kasus DBD dengan satu orang meninggal dunia," kata Agus Pranawa, Selasa (15/7).

Agus Pranawa mengungkapkan, tren kasus DBD selama satu bulan terakhir memang mengalami tren peningkatan. Di mana pada bulan Januari tercatat ada 15 kasus DBD, pada bulan Februari meningkat empat kasus menjadi 19 kasus dengan satu kasus meninggal dunia. Sementara pada bulan Maret cenderung mengalami penurunan sebanyak tujuh kasus menjadi 12 kasus. 

Bulan April justru mengalami kenaikan satu kasus dan tembus 13 kasus.Sedangkan pada bulan April mengalami penurunan satu kasus menjadi 12 kasus. Akan tetapi, pada bulan Juni justru mengalami kenaikan kasus cukup signifikan hingga tembus 22 kasus. 

Kondisi ini tentunya dianggap sangat mengkhawatirkan jika tidak segera tertangani, terutama di kawasan padat penduduk. "Untuk sebaran kasus tersebut tersebar merata hampir di semua wilayah di Kabupaten Bangka Selatan," ujar Agus Pranawa

Adapun untuk wilayah dengan kasus DBD paling tinggi masih berada di wilayah kerja Puskesmas Toboali dengan persentase 46,23 persen atau 43 kasus dan satu kasus meninggal dunia. Disusul Puskesmas Payung 19,35 persen atau 18 kasus DBD dan Puskesmas Airgegas dengan 14 kasus atau 15,05 persen. Dilanjutkan Puskesmas Air Bara persentase mencapai 5,37 persen atau sebanyak lima kasus.

Selanjutnya Puskesmas Tiram dengan empat kasus atau persentase 4,30 persen. Kemudian, Puskesmas Rias persentase 2,15 persen atau dua kasus. Terakhir Puskesmas Kepulauan Pongok dengan satu kasus atau 1,07 persen. 

Sementara Puskesmas Batu Betumpang, Puskesmas Simpang Rimba dan Puskesmas Tanjung Labu nihil kasus DBD selama enam bulan terakhir. "Memang untuk kasus DBD sebaran paling tinggi setiap tahunnya berada di wilayah kerja Puskesmas Toboali," paparnya.

Agus Pranawa mengajak masyarakat untuk terus menggiatkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) hingga Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri. Kedua program tersebut dinilai sangat efektif untuk mencegah penyakit demam dengue dan DBD

Masyarakat diharuskan lebih peka terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Utamanya dalam penerapan 3M+ menguras, menutup dan mengubur tempat penyimpanan air serta memakai losion. 

"Ini adalah upaya efektif untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD. Karena fogging (Pengasapan-Red) itu tidak efektif untuk mencegah DBD karena hanya membunuh nyamuk dewasa," pungkas Agus Pranawa(u1)

SEBARAN KASUS DBD
Puskesmas Toboali: 46,23 persen atau 43 kasus dan satu kasus meninggal dunia
Puskesmas Payung: 19,35 persen atau 18 kasus 
Puskesmas Airgegas: 14 kasus atau 15,05 persen
Puskesmas Air Bara: 5,37 persen atau lima kasus
Puskesmas Tiram: empat kasus atau persentase 4,30 persen
Puskesmas Rias: 2,15 persen atau dua kasus
Puskesmas Kepulauan Pongok: satu kasus atau 1,07 persen
Puskesmas Batu Betumpang: nihil kasus DBD 
Puskesmas Simpang Rimba: nihil kasus DBD 
Puskesmas Tanjung Labu: nihil kasus DBD
Sumber: DKPPKB Bangka Selatan

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved