Berita Bangka Selatan

Polsek Lepar Pongok Gencarkan Program Polisi Masuk Sekolah

Kepolisian Resor Bangka Selatan terus menggencarkan pembinaan kepada anak-anak usia sekolah di daerah itu.

(Dokumentasi Polsek Lepar Pongok)
SOSIALISASI ANTI BULLYING - Kapolsek Lepar Pongok, Ipda Sasongko Yuliansya ketika memberikan sosialisasi anti bullying di SMP N 3 Lepar, Rabu (23/7/2025). Lewat program polisi masuk sekolah kepolisian memberikan edukasi terhadap siswa dan siswi ihwal kenakalan remaja. 

LEPAR, BABEL NEWS - Kepolisian Resor Bangka Selatan terus menggencarkan pembinaan kepada anak-anak usia sekolah di daerah itu. Melalui program polisi masuk sekolah, aparat kepolisian terus mengantisipasi tindak kenakalan remaja yang dampak berimplikasi terhadap masalah hukum. Terutama menjadi sorotan yakni perilaku bullying alias perundungan serta penyalahgunaan narkotika pada kalangan remaja.

Kapolsek Lepar Pongok, Ipda Sasongko Yuliansya mengatakan program polisi masuk sekolah membawa semangat pembinaan dan pencegahan secara langsung ke lingkungan sekolah. Melalui program ini personel kepolisian diturunkan ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi bahaya perundungan kepada para pelajar. 

Pasalnya, memiliki dampak buruk terhadap mental masa depan dan menjadi ruang munculnya perbuatan melanggar hukum. "Ini juga menjadi upaya Polsek Lepar Pongok mengantisipasi munculnya geng motor," kata Sasongko Yuliansya, Rabu (23/7).

Menurutnya, program polisi masuk sekolah menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Sekaligus bentuk antisipasi pengaruh bullying  di kalangan pelajar dengan memberikan sosialisasi akan bahaya perilaku tersebut. "Kita memberikan edukasi kepada siswa, guru dan staf sekolah tentang apa itu bullying. Serta dampaknya dan cara menghentikannya," jelas Sasongko Yuliansya.

Setiap satuan pendidikan yang ada di Kecamatan Lepar dan Kepulauan Pongok lanjut dia, telah diminta agar menerapkan kebijakan anti-bullying yang tegas. Tak terkecuali penerapan sanksi yang akan diberikan kepada pelaku. 

Sebab itu, kepolisian menyediakan saluran pelaporan yang mudah diakses bagi seluruh peserta didik. Keterlibatan orangtua dalam upaya pencegahan bullying sangat diperlukan.

Setiap orangtua diminta untuk melakukan komunikasi secara terbuka dengan anak-anak mereka dan memantau aktivitas mereka. Paling penting meningkatkan keterampilan sosial setiap anak. Ajarkan keterampilan komunikasi yang efektif, resolusi konflik, dan keterampilan sosial lainnya. Bentuk kegiatan yang mendorong kerjasama dan interaksi positif antar siswa. "Berikan dukungan emosional kepada siswa yang menjadi korban bullying," sebutnya.

Pihaknya akan memantau dan melakukan evaluasi secara rutin lingkungan sekolah untuk mengidentifikasi potensi masalah bullying. Termasuk efektivitas program pencegahan bullying dan lakukan perbaikan jika diperlukan. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, sekolah, orang tua dan masyarakat dapat bekerja sama. "Untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa," pungkasnya. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved