TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mengklaim telah mengintegrasikan program pemerintah pusat ke daerah. Terutama program swasembada pangan yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Integrasi dilakukan melalui berbagai kebijakan dan program strategis yang terarah, seperti peningkatan produksi pangan, optimalisasi lahan, serta dukungan kepada petani melalui berbagai bantuan.
Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan, integrasi program pusat ke daerah dapat mempercepat proses pembangunan. Termasuk meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran dan memperluas jangkauan program swasembada pangan.
Sehingga terwujud koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pembangunan. "Kami sudah berintegrasi dengan program pemerintah pusat, khususnya untuk program swasembada pangan," kata Riza Herdavid, Selasa (3/6).
Menurutnya, integrasi program swasembada pangan melalui berbagai kebijakan dan program strategis yang terarah, seperti peningkatan produksi pangan utama, optimalisasi lahan, serta dukungan kepada petani melalui berbagai bantuan. Pasalnya, program ketahanan pangan menjadi prioritas pada tahun 2025.
Pemerintah daerah telah mengalokasikan dana kurang lebih mencapai Rp70 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) pemerintah kabupaten dan provinsi. Termasuk bantuan pendanaan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Alokasi dana digunakan untuk beberapa kegiatan yang telah disiapkan. Seperti bantuan pupuk, bantuan bibit dan bantuan olah lahan, alat dan mesin pertanian (Alsintan). Selain itu, program cadangan pangan Bulog, pengembangan dan pemeliharaan irigasi serta pengembangan budi daya cabai.
Program ketahanan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang penting untuk keberlangsungan hidup. Lewat program tersebut pemerintah bisa menjamin ketersediaan pangan yang cukup, aman dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Hal ini menjadi prasyarat utama untuk kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan. "Dengan program ini Indonesia bisa jauh lebih baik. Karena berperang dengan urusan perut itu adalah paling susah," papar Riza Herdavid.
Pihaknya juga telah menyalurkan alat dan mesin pertanian (Alsintan) di Desa Serdang guna mendukung swasembada pangan. Terdiri dari 12 unit traktor roda dua dan pompa air. Lalu, dua unit traktor roda empat, satu unit mesin combine harvester, benih padi 700 kilogram serta dolomit sebanyak 175 kilogram.
Penggunaan alsintan modern menjadi komitmen pemerintah mewujudkan pertanian modern serta mendukung program swasembada pangan pemerintah pusat. Targetnya para petani mampu bertransformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern. Terlebih luasan sawah di Kabupaten Bangka Selatan mencapai 13.977 hektare.
Oleh karena itu, pemerintah daerah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pertanian bagi para petani. Termasuk memperbaiki infrastruktur jalan usaha tani di sejumlah sawah maupun kebun. Agar biaya angkut petani dapat ditekan sehingga mampu meningkatkan nilai tukar petani.
"Insya Allah kami akan berkomitmen dan konsisten agar para petani sejahtera dan ketahanan pangan dapat terjaga," ucapnya.
Dirinya menargetkan Kabupaten Bangka Selatan mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal dari 40 persen mencapai 60 persen. Dengan melibatkan petani milenial agar mereka menjadi petani modern dan pengusaha sukses di bidang pangan yang tergabung dalam brigade pangan. Artinya, brigade pangan menjadi sebuah sistem manajerial yang terdiri dari kurang lebih 15 orang untuk mengelola lahan sawah seluas 150-200 hektare sawah sehingga pengelolaan lebih terstruktur.
"Semuanya sudah kami buktikan, misal luasan tanam, satgas pangan yang turun ke daerah. Kami sudah berkoordinasi dan berkolaborasi mewujudkan program swasembada pangan," pungkas Riza Herdavid. (u1)