Berita Bangka Selatan

9 Guru Bangka Selatan Dapat Pelatihan Penggunaan Smart TV

Sejumlah guru di Kabupaten Bangka Selatan, mengikuti pelatihan penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) di Jakarta.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Sejumlah guru di Kabupaten Bangka Selatan, mengikuti pelatihan penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) di Jakarta. Pelatihan ini menjadi langkah awal peningkatan kompetensi tenaga pendidik menghadapi era pendidikan berbasis teknologi. Guru yang mengikuti pelatihan akan menjadi penggerak utama pemanfaatan IFP di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori mengatakan, terdapat sembilan orang guru dari beberapa sekolah yang telah dikirim ke Jakarta. Mereka mendapatkan undangan untuk mengikuti pelatihan penggunaan IFP oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Mereka semuanya merupakan guru teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

"Sudah ada sembilan orang guru yang diberikan pelatihan di Jakarta untuk implementasi penggunaan IFP," kata Anshori, Rabu (29/10).

Menurutnya, mereka tidak hanya diajarkan cara teknis, tetapi juga metode mengintegrasikan pembelajaran digital di kelas. Setelah kembali ke daerah, para guru ini akan menjadi instruktur internal di sekolah masing-masing. 

Tidak hanya itu, mereka akan turut membimbing rekan sejawat agar siap mengajar dengan teknologi digital. Pelatihan ini penting agar alat benar-benar dimanfaatkan dan tidak hanya menjadi pajangan di sekolah penerima bantuan. "Setiap guru yang dikirim ke Jakarta nantinya akan menjadi instruktur kepada guru lain. Untuk penggunaan IFP di sekolahnya masing-masing," jelas Anshori.

Saat ini lanjut dia, seluruh data penerima telah diverifikasi dan pengiriman perangkat tengah berlangsung secara bertahap. Bantuan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung transformasi pendidikan di era digital. 

Adapun Kabupaten Bangka Selatan akan menerima alokasi 135 unit IFP yang akan disalurkan ke 39 SMP dan 96 SD negeri maupun swasta. Bantuan diberikan langsung oleh penyedia dari Kementerian dan diterima oleh masing-masing sekolah. 

Seluruh satuan pendidikan diwajibkan menerima bantuan tersebut, kecuali jika sudah memiliki fasilitas serupa. Bahkan bagi sekolah yang belum memiliki listrik atau jaringan internet, kementerian akan membantu biaya penyambungan agar perangkat dapat difungsikan optimal. "Harapan kami, bantuan ini dapat mempercepat digitalisasi pembelajaran, sesuai dengan arahan Presiden," ucapnya.

Anshori berharap para guru menjadi motor penggerak perubahan di kelas. Dengan membawa semangat baru menuju pembelajaran digital yang lebih interaktif dan modern. Program ini bukan hanya soal perangkat, tapi juga kesiapan sumber daya manusia (SDM). "Karena teknologi tidak akan berguna tanpa guru yang mampu memanfaatkannya," jelas Anshori(u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved