Fakta di Balik Viralnya Aksi Mahasiswa UBB Saat Bertemu Wagub, Ada Tunjangan DPRD yang Jadi Sorotan
Fakta di Balik Viralnya Aksi Mahasiswa UBB Saat Bertemu Wagub, Ada Tunjangan DPRD yang Jadi Sorotan
Rektor UBB Minta Maaf Karena Video yang Bikin Gaduh
REKTOR UBB, Ibrahmim angkat bicara tekait peristiwa pertemuan mahasiswa dengan Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah. Video pertemuan itu viral, sikap mahasiswa jadi sorotan.
Melalui Facebook pribadinya, Ibrahim mengabarkan telah terjadi pertemuan antara dia, perwakilan mahasiswa dengan Wakil Gubernur Abdul Fatah.
"Hari ini saya mengajak dan mendampingi pimpinan Ormawa dan beberapa mahasiswa yang viral diberitakan bersikap kurang tepat ketika bertemu Pak Wagub, Pak Fattah.
Pertemuan ini adalah itikad untuk mengoreksi yang tidak tepat dan memetik hikmah dari proses aktualisasi diri seorang anak muda yg sebetulnya aset kita ke depan. Pak Wagub adalah pimpinan daerah yang kita hormati dan selama ini juga selalu akomodatif serta terbuka terhadap mahasiswa dan kampus. Beliau adalah pimpinan kita, orangtua kita, dan panutan kita," kata Ibrahim.
Apa yang terjadi menurut Ibrahim, para mahasiswa adalah anak-anak yang harus terus dibina.
"Keliru tempat dan konteks, itulah alpanya anak-anak. Mereka tetaplah mahasiswa semester 3 dan 5 yang harus terus dibina, berproses menjadi lebih baik dan mawas diri.
Kurang pantas akan kita pantaskan, koreksi, dan arahkan, khasnya kampus sebagai lembaga edukasi dengan prosesnya.
Tapi bahwa mereka adalah nurani-nurani kecil yang terus bernyanyi untuk Indonesia Raya, ke depan akan tumbuh dan berkembang bersama seiring proses perbaikan dan transformasi diri," katanya.
Dirinya berterima kasih kepada Abdul Fatah yang telah membuka diri kepada mahasiswa.
"Untuk Pak Wagub, terima kasih atas petuahnya, dan pintunya yang tetap terbuka untuk semua kalangan dan kepentingan. Anak-anak yang bermaaf pinta adalah pribadi yang sadar akan khilaf, kami mengawalnya sebagai orangtua yang ingin adab kesantunan menjadi penciri utama. Kami telah dan akan terus ajarkan bahwa adab adalah prinsip moral pertama, dan kampus adalah tempat berproses menjadi hebat, bukan arena penghakiman. Akan ada dan terus ada pembinaan untuk menjadi lebih baik.
Untuk para handai taulan, saya mewakili mereka, kawan-kawan mahasiswa, dan institusi menyampaikan maaf atas kegaduhan yang tercipta dan terima kasih atas atensinya semua, Insha Allah kita akan terus berproses menjadi lebih baik," kata dia.
Presma UBB Akui Rekannya di Video Viral Tak Sopan, Tapi Tunjangan Dewan Naik Lebih Tak Beretika
Beredar dan viral di media sosial video yang menunjukkan perilaku kurang sopan mahasiswa Universitas Bangka Belitung saat melakukan audiensi penolakan tunjangan DPRD Babel ke Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah, pada Senin (30/8/2021) kemarin.
Prilaku yang ditunjukkan dalam video tersebut ketika mahasiswa sedang berbincang dengan Wakil Gubernur, Abdul Fatah, seorang mahasiswa terlihat berbicara sambil menunjuk Abdul Fatah.
Selain itu, prilaku lainya yang ditunjukkan mahasiswa mengangkat kaki ketika duduk di kursi tamu ruang Wakil Gubernur sambil berbicara dengan Abdul Fatah dianggap tidak beretika oleh para netizen.
Terkait viralnya video tersebut, Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Bangka Belitung, Rio Saputra angkat bicara. Dia mengakui prilaku rekannya tersebut tidak beretika. Tetapi menurutnya itu dilakukan hanya secara spontanitas.
"Terkait video viral itu pada kegiatan kami laksanakan kemarin mengenai tunjangan DPRD banyak sekali media dan publik yang melihat bahwa hal itu memang tidak beretika dan tidak moral. Tetapi kami dalam hal ini dilakukan secara spontanitas," kata Rio kepada Bangkapos.com, Selasa (31/8/2021).
Rio juga mempertanyakan kenapa media dan publik juga tidak mempersoalkan etika para pejabat yang menaikan tunjangan anggota DPRD dilakukan secara sadar di tengah masyarakat susah karena Pandemi Covid-19.
"Menjadi pertanyakan juga kenapa media dan publik bungkam ketika etika dan moral tidak dilakukan para pejabat yang menaikan tunjangan masa pandemi ini."
"Mengapa saya katakan seperti itu, karena di masa pandemi apakah beretika dan bermolar menaikan tunjakan yang tidak memihak pada masyarakat," kata Rio.
Mahasiswa Fakultas Hukum UBB ini, menganggap kenaikan tunjangan dilakukan para pejabat secara sadar karena melakukan beberapa tahapan sebelum disahkan.
"Kebijakan itu dilakukan secara sadar melalui berapa kali pertemuan itu kan bukan spontan dan ditandatangani oleh pejabat pemerintah."
"Ukuran etika dan moral masyarakat seperti apa ketika mahasiswa melakukan perjuangan spontanitas melakukan gestur tubuh dinilai tidak sesuia etika dan moral publik ramai-ramai mencibir."
"Tetapi ketika pejabat pemerintah daerah kita, anggota dewan melakukan bisa dikatakan menyimpang apakah seperti itu wajar-wajar saja. Apakah mereka yang tidak menggunakan baju rapi, dasi sehingga dinilai wajar-wajar saja, ketimbang mahasiswa yang tidak berpakaian rapi, menjadi cemooh," keluhnya.
Rio mangatakan secara pribadi mahasiswa yang dianggap berprilaku kurang sopan tidak keberatan untuk meminta maaf terkait prilakunya tersebut.
"Secara pribadi mungkin teman saya tidak keberatan untuk meminta maaf."
"Tetapi secara secara lembaga kita bersama, seperti lembaga pemerintah daerah anggota dewan apa minta maaf terkait kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat."
Saya ingin mengajak mahasiswa UBB untuk tetap merapatkan barisan jangan sampai hal ini menutup apa yang sedang kita perjuangkan," ajaknya.
Sorotan Netizen
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang berisi sejumlah mahasiswa yang sedang melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur (Wagub) Bangka Belitung Abdul Fatah saat ini menjadi sorotan netizen.
Pasalnya video yang beredar di sosial media itu menunjukan gestur oknum mahasiswa yang dianggap kurang tepat oleh netizen saat menyampaikan aspirasi.
Satu di antara oknum mahasiswa terlihat menggenakan celana robek, masker di bawah dagu dan menunjuk-nujuk Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah.
"Jok, ni lah gub kite jok," ujarnya sambil menunjuk ke arah Abdul Fatah.
Selain itu, oknum mahasiswa satu lagi ikut menjadi sorotan juga lantaran mengangkat kaki di atas sofa ruangan kantor pemprov (pemerintahan provinsi) itu.
Beragam komentar menyoroti adab oknum mahasiswa ini dilayangkan netizen pada akun instagram @fajaralasyari yang mengunggah video berdurasi 10 detik itu, Senin (30/8/2021).
Dari pantauan bangkapos.com, hingga hari Selasa (31/8/2021) pagi ini pukul 07.30 WIB, terhitung sudah ada 546 komentar.
Tangkapan layar saat oknum mahasiswa melakukan audiensi bersama Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah. (istimewa)
Misalnya saja dari akun @panjiidew_ menuliskan komentar : Merusak moral diri sendiri, merusak nama mahasiswa dan tanpa disadari mempermalukan almamater sendiri...Agent of change adalah istilah untuk mahasiswa...tapi kalau kenyataannya seperti saudara divideo ini yang harus diubah adalah karakter dia sendiri terlebih dahulu.
Ada lagi komentar dari akun @edipcheese yang menuliskan : Men, etika dulu baru estetika! Klo etika belom kelar jgn sok keren dulu.
Tak hanya itu video tersebut juga sudah dibagikan para netizen di sejumlah sosial media seperti WhatsApp.
Rektor UBB Menyayangkan
Menyikapi hal ini, Rektor Universitas Bangka Belitung, Dr Ibrahim mengatakan sedang dalam upaya konfirmasi terkait oknum mahasiswa yang disebut-sebut berasal dari perguruan tinggi Universitas Bangka Belitung itu.
"Intinya begini, kami akan klarifikasi dan konfirmasi soal video itu, terkait audiensi dengan wagub, kami tidak mendapatkan laporan sebelumnya," ujar Ibrahim saat dikonfirmasi bangkapos.com, Selasa (31/8/2021).
Dia sangat menyayangkan sikap yang ditunjukan oleh oknum mahasiswa tersebut.
"Tentu kami menyayangkan sikap dan adab yang ditunjukkan kurang tepat, kami pastinya akan melakukan pembinaan sebagaimana hakikatnya kampus sebagai lembaga pendidikan yang membuat orang menjadi semakin baik," kata Ibrahim.
Dari himpunan harian ini, audiensi yang dilakukan mahasiswa berbaju almamater biru muda itu dalam rangka menyampaikan aspirasi terkait kebijakan Gubernur Bangka Belitung yang telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) berkaitan dengan kenaikan tunjangan 45 Anggota DPRD Bangka Belitung, Senin (30/8/2021) kemarin.
Para mahasiswa itu hendaknya bertemu dengan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, tetapi gubernur sedang tidak berada di tempat.
Saat yang sama, Gubernur Babel sedang melakukan Dinas Luar (DL) keluar kota sehingga tak dapat menjumpai mereka.
Mahasiswa hanya diterima oleh Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah yang mengajak mereka beraudiensi di ruang Tanjung Pendam, kantor gubernur.
Sementara, bangkapos.com masih berupaya untuk mengkonfirmasi dengan mahasiswa saat audiensi tersebut. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita/Riki Pratama)