Sikaolin Dukung Percepatan Digitalisasi Bangka Tengah

PANGKALANBARU, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menggelar sosialisasi kepegawaian, serta meluncurkan aplikasi sistem informasi kepegawaian online (Sikaolin) di Hotel Santika, Pangkalanbaru, Bateng, Kamis (10/11). Melalui aplikasi Sikaolin para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bateng dapat mengakses beberapa fitur yang dapat mempermudah serta mempercepat kinerja kepegawaian.

Mulai dari fitur sistem presensi elektronik selawang segantang (Sipelawan), sistem administrasi data dan arsip kepegawaian (Sisadap), sistem informasi kinerja tahunan pegawai (Siketawai), sistem informasi cuti aparatur online (Sicual), sistem informasi pengembangan kompetensi online (Simangkol), sistem informasi consulting dan conselling (Sic2), sistem informasi berkala, mutasi dan kepangkatan (Siberikat), dan sistem informasi manajemen layanan administrasi kepegawaian (Sigelasa).

Kepala BKPSDMD Bateng, Risaldi Adhari mengatakan, seluruh fitur yang ada di Sikaolin merupakan produk dari BKPSDMD Bateng. Untuk meningkatkan kualitas ASN, pihaknya juga menggelar bimbingan teknis yang diselenggarakan selama dua hari mulai dari 10 November hingga 11 November 2022.

"Perkembangan teknologi digital mengharuskan kita untuk terus membenahi diri, sehingga harus ikuti agar kita tidak tertinggal dalam era digitalisasi," ujar Risaldi Adhari.

Dengan banyak fitur yang merupakan satu kesatuan dari sistem aplikasi yang ada di BKPSDMD Bateng, nantinya dapat diakses kapanpun dan di manapun. "Apresiasi terhadap tim dalam pengelolaan kepegawaian di lingkungan Pemkab Bateng, atas inovasi program Sikaolin ini. Kita juga ada sosialisasi terkait disiplin pegawai, sesuai dengan peraturan Badan Kepegawaian Negara nomor 6 tahun 2022 serta bimtek susunan kerja pegawai," jelasnya.

Kepala Kantor Regional 7 Palembang, Margi Prayitno mengungkapkan dengan adanya Sikaolin dapat membangun adanya birokrasi digital. "Tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan publik, ke depan seluruh sistem kepegawaian pemerintah akan terintegrasi online sehingga seluruhnya akan berlaku secara digital," kata Margi Prayitno.

Dengan digitalisasi Margi Prayitno pun mengharapkan adanya perubahan pola pikir, atau kebiasaan para ASN dari manual ke digitalisasi. "Ini harus tertanam dalam jiwa kita semua, jadi mindsetnya harus digital. Kalau yang belum kita belajar ke arah sama, manual itu banyak kelemahan pertama waktu. Lalu hasilnya kurang menjamin validasi yang baik, kalau digital itu tersistem kalau ada yang salah ya sistem bisa langsung kasih tau," ungkapnya. (riz)