Kabar Pangkalpinang
Tren Investasi Pasar Modal Meningkat di Babel
Tren investasi di Bangka Belitung terus meningkat, dimana per November 2022 pihaknya mencatat sekitar lebih dari 19.665 investor milenial.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat lima saham yang turut mengalami kenaikan sepanjang tahun 2022.
Meskipun, kondisi pasar sepanjang tahun ini tidak begitu baik. Sejumlah harga saham di BEI mampu meningkat hingga ratusan persen.
Harga saham yang saham yang mengalami kenaikan tertinggi pada tahun 2022 berasal dari sektor energi dengan persentase sebanyak 103,08 persen.
Penanggung jawab (Pj) Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Bangka Belitung Fahmi Al Kahfi menuturkan, jika keberadaan sektor energi memang terjadi kenaikan signifikan yang disebabkan masalah global akibat perang Rusia dan Ukraina.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan 28 Desember 2022 ditutup di level 6.812,37 atau terkoreksi 0,56 persen.
Dalam menggencarkan minat investasi, Fahmi menyebut, BEI akan terus berkordinasi dan berkolaborasi dengan semua stakeholder dan komunitas komunitas untuk mengedukasi masyarakat, khususnya di Bangka Belitung terkait pentingnya memiliki perencanaan keuangan dan investasi di tengah kondisi ekonomi dunia yang belum stabil.
Dia mengungkap, tren investasi di Bangka Belitung terus meningkat, dimana per November 2022 pihaknya mencatat sekitar lebih dari 19.665 investor milenial dengan rentang usia 25 tahun - 40 tahun di Bangka Belitung yang berinvestasi di instrumen pasar modal.
"Saat ini kita lihat ada peningkatan minat investasi di kalangan masyarakat. Dan belakangan ini generasi milenial memang tengah familiar dengan investasi, apapun bentuknya, termasuk di pasar modal sendiri didominasi oleh anak muda," kata Fahmi, Kamis (29/12).
Dia menjamin, keamanan instrumen investasi di pasar modal aman dan terjangkau, pasalnya dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Daftar lima saham yang turut mengalami kenaikan harga sepanjang 2022 yakni sektor energi 103,08 persen, sektor industri 12,81 persen, sektor noncyclical 8,48 persen, sektor kesehatan 8,11 persen dan sektor transportasi 4,21 persen. (t3)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/babel/foto/bank/originals/Pj-Kepala-Kantor-Perwakilan-Bursa-Efek-Indonesia-Bangka-Belitung-Fahmi-Al-Kahfi.jpg)