Berita Bangka Selatan
Pastikan Sawah di Desa Rias Tak Lagi Kekeringan, Pemkab Bangka Selatan Maksimalkan Pompanisasi
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan memastikan areal sawah di Sinar Bune, Desa Rias, Kecamatan Toboali tak lagi mengalami kekeringan.
TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan memastikan areal sawah di Sinar Bune, Desa Rias, Kecamatan Toboali tak lagi mengalami kekeringan. Hal tersebut setelah disediakannya bantuan pompanisasi kepada para petani, termasuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM). Diharapkan pompanisasi ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi fenomena kekeringan di areal persawahan milik petani di Desa Rias. Pemerintah melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan setempat telah memberikan bantuan pompa untuk pengairan sawah dan pertanian atau dikenal sebagai pompanisasi.
Sehingga areal persawahan berada di Sinar Bune kembali teraliri air setelah satu bulan lebih mengalami kekeringan lantaran hujan yang tak kunjung turun. "Makanya saya cek sama dinas terkait ada keluhan dari masyarakat. Alhamdulillah saya turun di sini, solusinya air sudah mulai mengalir dari Embung Yamin ke sawah-sawah masyarakat," kata Riza Herdavid, Kamis (22/8).
Riza Herdavid memaparkan, pompanisasi ini sebagai upaya antisipasi pemerintah terhadap kemungkinan kekeringan yang panjang di masa mendatang. Pompanisasi tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim global.
Pompanisasi turut digunakan untuk menarik air dari embung atau waduk maupun sungai dari bawah ke irigasi lahan pertanian yang berada di atas. Ketersediaan mesin pompa air juga tersedia cukup banyak mencapai 70 unit.
Seluruh mesin tersebut siap didistribusikan ke sejumlah titik lahan persawahan yang tersebar di beberapa kecamatan. Khususnya wilayah persawahan yang masih terdapat aliran air untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian di daerah tersebut.
Adanya upaya pemanfaatan air saat musim kemarau itu, lahan pertanian yang tadinya hanya bisa satu kali panen dalam setahun, kini bisa panen dua atau sampai tiga kali dalam setahun. Sehingga target produksi beras mencapai 90.000 ton pada tahun 2024 mampu terpenuhi demi menjaga kestabilan bahan pangan.
"Maka dari itu saya sudah instruksikan agar dinas terkait melakukan pemantauan dan dicarikan solusinya segera. Karena ini menyangkut bagaimana perekonomian petani dan panen mereka bisa berhasil," beber Riza Herdavid.
Ihwal tingginya bantalan pintu air di Embung Yamin lanjut dia, permasalahan tersebut telah diatasi oleh pihaknya. Di mana telah dilakukan pembongkaran bantalan pintu air yang semula menghambat pendistribusian air ke sawah-sawah warga.
Langkah itu diambil supaya para petani tidak mengalami puso atau gagal panen. Mengingat sebagian besar areal persawahan yang memanfaatkan pasokan air dari Embung Yamin kondisi padi sudah mulai bunting atau menuju fase menguning dan sebagian sudah mulai menguning.
Dinas pertanian telah melakukan pemetaan sejumlah lahan pertanian di daerah itu yang berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun 2024. Guna mengatasi permasalah tersebut pemerintah setempat bersinergi dengan instansi terkait menyiapkan pengadaan sumur bor air dangkal serta pemanfaatan daerah aliran sungai. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut potensi musim kemarau berkepanjangan yang diprediksi akan terjadi tahun ini. Terdapat beberapa wilayah dimungkinkan untuk dibuatkan sumur bor.
"Petani jangan panik, kami selaku pemerintah daerah akan melakukan dan mencari jalan terbaik untuk setiap permasalahan. Agar sawah mereka yang akan panen ini tidak kekeringan," jelasnya.
Guna mengantisipasi Embung Yamin mengalami kekeringan setiap musim kemarau kata Riza Herdavid, pihaknya akan melakukan suplesi terhadap sumber-sumber air. Caranya mengambil air dari sumber air, mengalirkannya ke dalam saluran, membagikannya ke petak sawah, memberikan air pada tanaman, dan membuang kelebihan air ke jaringan pembuang. Suplesi irigasi dapat dilakukan dengan pompa air sumur dangkal atau dengan bangunan suplesi yang mengalirkan air dari saluran suplesi ke saluran pembawa.
"Kita menunggu tahun 2025, kita juga sudah lakukan survei. Nanti akan ada suplesi dari Bendungan Mentukul maupun memanfaatkan sumber air dari Desa Bikang. Termasuk perbaikan saluran irigasi," pungkas Riza Herdavid. (u1)
Petani Merasa Bersyukur
NURDIN (55), petani dari Sinar Bune mengaku bersyukur air dapat kembali mengalir dari Embung Yamin ke sawah-sawah masyarakat. Menurutnya, sudah satu bulan lebih lima kelompok tani di Sinar Bune mengalami kekeringan karena kurangnya pasokan air dari embung.
Jangan Jual Lampaui HET, Pemkab Bangka Selatan Perketat Pengawasan Pupuk dan Pestisida Subsidi |
![]() |
---|
Riza Herdavid Prihatin Banyak ASN Gugat Cerai Suami |
![]() |
---|
Cegah Frambusia, Pemkab Bangka Selatan Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Selatan Terima Penghargaan Baznas Awards |
![]() |
---|
UBB Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan dan Wirausaha Digital Pelajar SMAN 2 Toboali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.