Kabar Belitung

Ikan Kerisi Penyumbang Inflasi Bulanan di Kota Tanjungpandan

BPS Kabupaten Belitung mencatat ikan kerisi, ikan bulat dan daging ayam ras sebagai komoditas penyumbang inflasi Kota Tanjungpandan.

Editor: Rusaidah
Dok. Bangka Pos
Penjual ikan menjual beberapa jenis ikan di Pasar Air Itam, Pangkalpinang, Senin (19/8). 

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung mencatat ikan kerisi, ikan bulat dan daging ayam ras sebagai komoditas penyumbang inflasi Kota Tanjungpandan secara bulanan (month to month) pada Agustus 2024. Artinya, ketiga komoditas tersebut mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. 

Dalam rilis berita resmi statistik, Kepala BPS Kabupaten Belitung Baiq Kurniawati mengatakan, inflasi Kota Tanjungpandan pada Agustus secara m to m yakni sebesar 1,67 persen. Inflasi pada Agustus pun mengalami inflasi yang cukup tinggi, pergerakannya sangat signifikan jika dibandingkan bulan sebelumnya. 

"Juli 2024 inflasi 0,01 persen dan dua bulan ke belakang mengalami deflasi berturut-turut. Inflasi Agustus tercatat sebagai inflasi tertinggi di Kota Tanjungpandan secara mont to month dibandingkan bulan lainnya di 2024," katanya, Senin (2/9). 

Selanjutnya secara tahunan, Tanjungpandan mengalami inflasi 1,75 persen. Dari grafik, inflasi juga terlihat meningkat signifikan jika dibandingkan Juli yang mengalami deflasi.

Komoditas berikan andil tertinggi inflasi yaitu beras, sigaret kretek mesin dan cabai rawit. 

Baiq mengatakan, beras memberikan andil tertinggi tapi meski dilihat pergerakan harganya pada Agustus turun dibanding bulan sebelumnya. Tapi jika dibandingkan Agustus 2024 dan Agustus 2023, harganya memberikan andil tertinggi terhadap inflasi. 

Sementara secara tahun kalender, Tanjungpandan mengalami inflasi 1,74 persen. Menurutnya, inflasi tahun kalender perlu menjadi perhatian lebih karena memberikan gambaran kondisi inflasi dari Januari-Agustus 2024.

Inflasi 1,74 persen tergolong dalam rentang aman dalam pergerakan inflasi yang mengacu pada standar yang ditetapkan pemerintah yakni pada rentang 1,5-3, 5 persen.

"Sampai kondisi Agustus masih berada pada rentang aman dalam pergerakan inflasi. Tapi perlu diwaspadai masih ada empat bulan. Standar 2,5±1 adalah kondisi selama tahun 2024 sampai akhir Desember. Jadi ini perlu menjadi pertimbangan," tuturnya. (del)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved