Kabar Pangkalpinang
Tim Akuakultur UBB Dukung Produksi Terasi Melalui Sentuhan Mekanisasi dan Promosi
Tim Akuakultur Universitas Bangka Belitung (UBB) melaksanakan dharma pengabdian kepada masyarakat di Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Bangka Barat.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Tim Akuakultur Universitas Bangka Belitung (UBB) melaksanakan dharma pengabdian kepada masyarakat di Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan guna mendukung peningkatan produksi dan kualitas produk fermentasi udang berupa belacan dari Desa Belo Laut, Kabupaten Bangka Barat.
Tim Akademisi Jurusan Akuakultur Universitas Bangka Belitung yang terdiri dari Dr Ardiansyah Kurniawan, Dr Andri Kurniawan dan Tiara Puspa Anjani serta didampingi Penyuluh Kabupaten Bangka Barat memberikan memberikan bantuan mesin penggiling udang sebagai bentuk mekanisasi produksi yang menggantikan proses penggilingan secara manual.
Kali ini bantuan diberikan kepada produsen belacan (terasi) milik Jakfar di Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat.
Belacan atau juga disebut terasi selalu menjadi bagian dari bumbu yang tidak terpisahkan pada sebagian besar masakan nusantara.
Apresiasi pada dunia kuliner nusantara turut mendorong meningkatnya permintaan belacan sebagai produk fermentasi dengan aroma dan rasa yang khas, untuk dijadikan pelengkap utama dalam setiap masakan.
Respons positif terhadap belacan berdampak pada peningkatan permintaan belacan sebagai salah satu oleh-oleh dari suatu daerah, khususnya Bangka Belitung.
Alat penggiling yang dilengkapi dengan mesin penggerak ini mampu mempercepat produksi dengan kapasitas produksi yang lebih banyak, terutama saat bahan baku udang rebon berlimpah. Upaya ini diharapkan dapat lebih mengefisienkan waktu penggilingan, meningkatkan kapasitas produksi serta meningkatkan kualitas produk belacan yang memiliki tekstur lebih konsisten, homogen dan halus.
"Lebih jauh lagi, melalui mekanisasi ini diharapkan produsen tidak hanya mampu meningkatkan kuantitas produksi, tetapi juga mampu menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Konsistensi kuantitas produksi dan kualitas produk merupakan komponen penting untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun ekspor," ujar Tim Akuakultur UBB Ardiansyah dari rilis yang diterima Bangka Pos Group, Senin (2/9).
Bersamaan dengan itu, Tim Pengabdi UBB juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga keamanan pangan selama proses produksi. Salah satu langkah penting yang ditekankan adalah penggunaan apron sebagai standar kebersihan.
Apron tidak hanya melindungi pekerja dari paparan bahan-bahan mentah seperti udang dan garam, tetapi juga mencegah kontaminasi silang yang dapat terjadi selama proses produksi. Dengan penggunaan apron yang tepat, produsen dapat memastikan terasi yang dihasilkan lebih aman untuk dikonsumsi dan memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.
Dalam rangka meningkatkan promosi dan pemasaran produk, Tim Pengabdi UBB juga memberikan bantuan dalam hal desain label kemasan dan papan nama usaha kekinian. Keduanya memegang peran penting dalam strategi pemasaran. Label pada kemasan berfungsi sebagai identitas produk dan alat komunikasi yang efektif antara produsen dan konsumen, menyampaikan informasi penting seperti merek, bahan, tanggal produksi dan sertifikasi.
Sementara itu, papan nama yang ditempatkan di lokasi produksi membantu memperkuat identitas merek dan meningkatkan visibilitas usaha. Dengan desain yang profesional, papan nama ini dapat menarik perhatian calon pelanggan, menciptakan kesan pertama yang positif serta memudahkan konsumen dalam mengakses informasi lebih lanjut tentang produk terasi.
Tim Pengabdi UBB sangat menyadari arti penting dari penerapan mekanisasi produksi, penggunaan apron sebagai standar kebersihan, serta promosi dan pemasaran melalui optimalisasi label dan papan nama usaha. Kolaborasi antara akademisi dan kelompok masyarakat sebagai mitra menjadi energi baru dalam membangun ekosistem produksi produk hasil perikanan di Bangka Belitung, khususnya produk belacan.
Aksi nyata akademisi Jurusan Akuakultur UBB dalam dharma pengabdiannya membuka salah suatu jalan harapan dalam membangun masa depan produsen belacan. Kini, produsen Belacan Jakfar, Desa Belo Laut lebih siap memasuki pasar baru yang semakin terbuka lebar dengan produk yang lebih baik, dari segi kuantitas maupun kualitasnya. (*/may)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.