Berita Pangkalpinang
Pelaku Usaha Cabai di Bangka Belitung Berguru ke Pulau Jawa
cabai dan bawang merah adalah komoditas strategis yang sering memicu inflasi di Negeri Serumpun Sebalai
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Bank Indonesia Bangka Belitung (BI Babel) menyelenggarakan capacity building atau pelatihan peningkatan kapasitas bagi 14 pelaku usaha cabai dan bawang merah dari seluruh wilayah Babel.
Pelatihan yang berlangsung di sejumlah lokasi pertanian unggulan di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut bertujuan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah dan meningkatkan kemandirian pangan di wilayah Babel.
Adapun peserta pelatihan terdiri atas perwakilan berbagai kelompok tani, pondok pesantren, hingga asosiasi petani, termasuk Asosiasi Usaha Tani Cabai Bangka, Poktan Harapan Maju, dan Gabungan Kelompok Tani Panca Sakti. Mereka didampingi oleh koordinator penyuluh pertanian lapangan (PPL) tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Babel.
Kepala Kantor Perwakilan BI Babel, Rommy Sariu Tamawiwy, mengatakan, cabai dan bawang merah adalah komoditas strategis yang sering memicu inflasi di Negeri Serumpun Sebalai.
Sebagian besar komoditas itu masih disuplai dari luar daerah.
Karena itu, pelatihan peningkatan kapasitas tersebut memberikan kesempatan bagi para petani untuk mempelajari teknologi dan teknik budi daya yang dapat diterapkan di wilayah mereka.
"Dengan pemahaman yang mendalam terkait pembibitan, budi daya, hilirisasi produk, serta pentingnya kelembagaan, kami berharap petani di Bangka Belitung bisa meningkatkan produksi lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar," kata Rommy dalam rilis yang diterima Bangka Pos, Senin (4/11/2024).
Bank Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam rangka memperkuat ketahanan pangan. Upaya ini diharapkan dapat menjaga inflasi di tingkat sasaran 2,5±1 persen, sekaligus memperkokoh kemandirian pangan Babel.
"Dengan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari pelatihan ini, BI Babel berharap para petani lokal dapat menghadirkan model pertanian mandiri dan berkelanjutan yang bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya," ujar Rommy.
Dalam pelatihan peningkatan kapasitas tersebut, para peserta mengunjungi beberapa kelompok tani unggulan yang dikenal sebagai "champion nasional" di bidang cabai dan bawang merah, di antaranya Koperasi Pancaraga di Magelang, Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) di Sleman, dan Gapoktan Karya Makmur di Demak.
Koperasi Pancaraga dikenal dengan sistem pembiayaan dan pemasaran terintegrasi yang membantu petani cabai, sedangkan PPHPM mengelola cabai menjadi produk kering dengan pemasaran melalui proses pelelangan digital.
Adapun di Gapoktan Karya Makmur, peserta belajar tentang proses hilirisasi bawang merah yang melibatkan kelompok tani wanita. (*/t2)
Ajang Jambore Pramuka Muslim Dunia, Kontingen Babel Raih Predikat The Best Camp Tent |
![]() |
---|
Pemuda Bangka Belitung Termotivasi untuk Terus Jaga Kerukunan |
![]() |
---|
Tim UBB Tebar Kerang Darah di Pantai Tapak Antu dan Sampur |
![]() |
---|
PWNU Babel Gelar Istighosah Kebangsaan |
![]() |
---|
Sejumlah Wilayah Babel Sudah Masuk Musim Hujan, BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.