Berita Bangka Barat
Uji Program Sekolah Ubok Sekicing di Desa Simpang Tiga, Tim Juri KIPP Sambangi Bangka Barat
Tim Penilai Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Pemprov Kepulauan Bangka Belitung berkunjung ke BUMDesa Maju Sejahtera Desa Simpang Tiga.
SIMPANG TERITIP, BABEL NEWS - Tim Penilai Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkunjung ke BUMDesa Maju Sejahtera Desa Simpang Tiga, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, pada Senin (11/11). Diketahui, BUMDesa Maju Sejahtera, merupakan angkatan pertama sekolah BUMDesa Ubok Sekicing, program Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospemdes) Kabupaten Bangka Barat.
Tokoh Pendidikan Bangka Belitung, Prof Hatamar Rasyid, Pemimpin Redaksi Bangka Pos, Ade Mayasanto, Perwakilan Media Massa TVRI Babel dan Ketua Komunitas Pecinta TVRI Babel, Liano Alam menjadi Tim Juri Penilai KIPP.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bangka Barat, Hendriwan mengatakan, pemerintah daerah selalu mendukung setiap inovasi dan kreasi yang dilakukan oleh BUMDesa agar memiliki bisnis aktif untuk meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan di masyarakat.
"Jangan khawatir untuk berinovasi. Sepanjang diatur dalam peraturan kepala daerah dan kepala dinas. Yakin itu, bukan ranah pidana. Kami dari pemda siap memperbaiki, apapun dalam rangka mengoptimalkan sekolah Ubok Sekicing ini," kata Hendriwan.
Ia mengharapkan, adanya kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat. Terutama untuk peningkatakan pelayanan dan pendapatan asli daerah. "Artinya sepanjang untuk kesetaraan dan kesejahteraan masyarakat kami siap dukung. Tunjukan kinerja kita, kinerja bagus akan terus kita dukung. Kenapa tidak, karena kinerjanya bagus," tegas Hendriwan.
Dirinya juga meminta, kepada tim penilai KIPP dapat memberikan saran dan masukan terkait sekolah BUMDesa Ubok Sekicing. Karena menurutnya, program tersebut telah banyak mengajarkan BUMDesa di Kabupaten Bangka Barat, agar dapat meningkatkan usahanya.
"Untuk tim, kami sangat berterima kasih karena turun ke sini dalam rangkai menilai dan berikan saran apa yang kurang. Artinya apa yang perlu diperbaiki, atau sudah baik, akan dijalankan semaksimal mungkin. Kami dari pemda siap memperbaiki," harapnya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospemdes) Kabupaten Bangka Barat, Achmad Nursyandi mengatakan, BUMDesa yang ada di Desa Simpang Tiga, merupakan angkatan pertama peserta sekolah BUMDesa Ubok Sekicing.
"Mereka angkatan pertama tahun 2022, kenapa kami pilih tempat acara di sini. Karena Ubok Sekicing berasal dari bahasa suku Jerieng. Salah satu bagian dari banyak suku di desa ini. Jadi kami pilih jadi tuan rumah. Kemudian BUMDesa-nya sudah nampak hasilnya," ujar Achmad Nursyandi.
Achmad Nursyandi juga memberikan apresiasi tehadap rekan-rekan di desa termasuk Direktur BUMDesa dan jajarannya. Karena semangatnya yang dapat mengembangan usaha di Desa Simpang Tiga.
"Kami sudah berusaha bagaimana bisa menggerakkan pilar di desa ini, melalui BUMDesa, agar dapat dirasakan sendiri oleh masyarakat, terkait perputaran ekonomi di desa. Kami menyampaikan apresiasi dan berterima kasih, kepada tim penilai dalam memberikan masukan dan saran terkait sekolah BUMDesa Ubok Sekicing," ujarnya. (riu)
Tanya Jawab Program Ubok Sekicing
TIM juri penilai KIPP Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, melakukan tanya jawab terkait pogram sekolah BUMDesa Ubok Sekicing. Tim juri secara bergantian menanyakan terkait sekolah Ubok Sekicing dan keberhasilan BUMDesa-nya dalam meningkatkan usahanya.
Pemimpin Redaksi Bangka Pos, Ade Mayasanto mengajak warga penerima manfaat untuk bercerita terkait keberadaan BUMDesa di Desa Simpang Tiga. Ia meminta, masyarakat penerima manfaat dari program sekolah BUMDesa Ubok Sekicing, menyampaikan apapun hal positif dan negatif terkait keberadaan BUMDesa di Desa Simpang Tiga.
Termasuk, menanyakan penyebab penerimaan pendapatan daerah yang meningkat setiap tahunnya di Desa Simpang Tiga. "Disebutkan ada penerimaan PAD desa tambahan, dan dimulai tahun 2018. Kemudian Ubok Sekicing baru masuk 2021. Jadi ada jeda sekitar tiga tahunan, ketika belum masuk Ubok Sekicing, berapa laba yang dihasilkan, oleh BUMDesa dan setelah masuk Ubok Sekicing itu berapa perbedaannya," kata Ade.
Ade juga menanyakan, terkait seberapa banyak di Desa Simpang Tiga yang mengajukan proposal, untuk membentuk usaha baru. Dan bagaimana faktor membuat lonjakan pendapatan asli daerah dari BUMDesa Simpang Tiga yang meningkat sangat tinggi setiap tahunnya.
Bahas Kebijakan Pemotongan TPP ASN, Belasan Guru Temui Bupati Bangka Barat |
![]() |
---|
Kapolres Bangka Barat Panen Cabai dan Semangka di Lahan 2 Ha |
![]() |
---|
Sejumlah Desa Ajukan Pemekaran, Dinsospemdes Bangka Barat Siap Tampung Aspirasi Masyarakat |
![]() |
---|
Gelar Peringatan Maulid Nabi, AKBP Pradana Minta Personel Teladani Sifat-Sifat Nabi |
![]() |
---|
Upaya Bangkitkan Ekonomi Daerah, Markus Dorong Pembangunan Tangki Minyak di Pelabuhan Tanjung Ular |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.