Kabar Pangkalpinang

Pemkot Siapkan Kader Cegah Stunting, Lewat Porsi Meter dan Bahan Penukar Berkonsep B2SA

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang Samri menekankan, pentingnya pemahaman tentang porsi meter dan penakaran bahan makanan yang tepat

Editor: Rusaidah
Istimewa/Dok. Dinas Pangan dan Pertanian Pangkalpinang
Ketua TP PKK Kota Pangkalpinang Yuniar Putia Rahma memberikan arahan kepada kader PKK dalam pelatihan perhitungan porsi meter dan bahan penukar dengan konsep B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman), Selasa (12/11). 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang Samri menekankan, pentingnya pemahaman tentang porsi meter dan penakaran bahan makanan yang tepat dalam upaya pencegahan stunting. 

Samri menyebut, pihaknya telah menggelar pelatihan porsi meter dan bahan penukar dengan Konsep Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) bersama TP PKK Kota Pangkalpinang.

Menurutnya, orang tua perlu memahami kebutuhan gizi anak secara detail.

"Memenuhi kebutuhan gizi anak-anak tidak bisa dilakukan sembarangan. Orang tua harus paham tentang takaran yang tepat, mulai dari karbohidrat, protein, hingga kalori, supaya tidak terjadi pemborosan bahan makanan dan kebutuhan gizi keluarga tetap terjaga," ujar Samri kepada Bangkapos.com, Rabu (13/11).

Pelatihan yang dihadiri oleh 50 kader PKK dari berbagai kelurahan dan kecamatan di Pangkalpinang ini merupakan upaya pemerintah mendukung edukasi gizi seimbang di tengah masyarakat. 

Samri menjelaskan, bahwa melalui pelatihan seperti ini, para kader PKK diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam memberikan pemahaman terkait konsep B2SA.

"Dengan takaran yang benar, kita tidak hanya menjaga gizi anak tetapi juga membantu orang tua untuk lebih bijak dalam mengelola bahan pangan," kata Samri. 

Ia menambahkan, konsep B2SA menjadi solusi menciptakan pola makan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, yang juga diharapkan dapat mencegah stunting sejak dini.

Ke depan, Samri berharap tidak hanya kader PKK yang mengikuti pelatihan ini. Dia menginginkan agar pelatihan serupa dapat diperluas sehingga semakin banyak lapisan masyarakat yang memahami pentingnya porsi meter dan penakaran gizi. 

"Semakin banyak masyarakat yang mengikuti pelatihan ini, semakin besar pula dampak positifnya dalam menjaga kesehatan dan mencegah stunting di Pangkalpinang," harapnya. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved