Kabar Pangkalpinang
Pj Wali Kota Menangis Guru Dituduh Pungli
Pj Wali Kota Pangkalpinang Budi Utama tak kuasa menahan air mata saat memberikan sambutan dalam Seminar Pendidikan memperingati Hari Guru Nasional.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang Budi Utama tak kuasa menahan air mata saat memberikan sambutan dalam Seminar Pendidikan memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2024 di Ruang OR Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (18/11).
Di depan ratusan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Pangkalpinang, ia menyampaikan rasa prihatin mendalam terhadap stigma negatif yang kerap menimpa para tenaga pendidik.
Budi mengaku sedih karena masih banyak masyarakat yang menuduh guru melakukan pungutan liar (pungli) hanya karena memungut sumbangan untuk mendukung kegiatan kreatif siswa di sekolah. Padahal, menurutnya, langkah tersebut semata-mata dilakukan demi kemajuan pendidikan.
"Saya lahir dari seorang ibu yang berprofesi sebagai guru di SD Pendindang, sedangkan ayah saya bukan seorang pejabat. Namun, berkat doa dan perjuangan mereka, saya bisa menjadi Pj Wali Kota Pangkalpinang. Tidak ada yang menduga saya bisa berada di posisi ini," ujar Budi sambil meneteskan air mata.
Budi menegaskan, bahwa tudingan pungli yang diarahkan kepada guru sangat tidak adil. Ia mengungkapkan bahwa uang yang dikumpulkan oleh para guru bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk mendukung pengembangan karakter siswa melalui berbagai kegiatan.
"Saya sangat sedih ketika para tenaga pendidik yang berjuang demi anak didiknya malah disamakan dengan penjahat. Padahal, sumbangan itu digunakan untuk kegiatan positif bagi siswa, bukan untuk memperkaya diri sendiri," ucapnya.
Ia juga menyinggung pentingnya memperjuangkan legalitas pungutan di sekolah melalui peraturan yang jelas.
Budi mengungkapkan bahwa pihaknya menggelar rapat dengan Ombudsman untuk mencari solusi terkait masalah ini.
"Semoga perjuangan kita bisa membuahkan hasil dan disahkan dalam bentuk peraturan wali kota. Jika tidak, saya siap membawa persoalan ini ke Ombudsman pusat. Apabila tetap tidak ada solusi, saya sendiri yang akan menandatangani peraturan tersebut," tegasnya.
Ketua PGRI Kota Pangkalpinang Eko Heri Priyanto dalam kesempatan yang sama menyampaikan, bahwa organisasinya memiliki lebih dari 3.400 anggota, terdiri dari guru TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK. Menurutnya, PGRI terus mendukung program pemerintah, termasuk pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
"Kami sudah memahami Kurikulum Merdeka dan telah melaksanakannya di banyak sekolah. Namun, kami juga menyadari perlunya peningkatan kompetensi para guru. Dengan adanya Menteri Pendidikan yang baru, harapannya ada perubahan dan perbaikan lebih baik ke depannya," ujar Eko.
Ia juga menjelaskan bahwa seminar ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Guru Nasional 2024. Sebelumnya, PGRI telah menggelar berbagai kegiatan, termasuk pelatihan IT bagi guru serta pelatihan khusus kepala sekolah.
"Kami yakin pelan-pelan kompetensi para guru akan semakin meningkat. Kolaborasi antar sekolah juga terus kami dorong untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di era sekarang," tuturnya.
Seminar Pendidikan ini menjadi momentum penting bagi para guru untuk memperkuat peran mereka dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul.
"Melalui dukungan pemerintah dan kolaborasi yang baik, PGRI berharap para guru dapat terus berinovasi tanpa harus merasa terbebani oleh stigma negatif dari masyarakat," tambah Eko. (t2)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.