Bangka Tengah Gandeng IPB University Kembangkan Sektor Perikanan
Kolaborasi dengan IPB University dilakukan karena besarnya potensi sektor perikanan di Bangka Tengah
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah terus melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan sektor perikanan.
Salah satunya, berkolaborasi dengan tim peneliti IPB University dalam program Padanan Kedaireka yang mengangkat tema ”Optimalisasi Hulu Hilir Perikanan Cumi Bangka Berbasis Ekonomi Biru sebagai Upaya Pengembangan Sektor Perikanan di Kabupaten Bangka Tengah”.
Usai melakukan rangkaian kegiatan, tim peneliti IPB University yang terdiri atas Profesor Muhammad Imron, Profesor Sugeng Hari Wisudo, Profesor Uju, Dr Firdus Basbeth, dan Sidhiq Lanang Prasetiyo menyempatkan diri memaparkan program mereka dalam program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos, Selasa (19/11/2024).
Dalam progam yang dipandu Editor in Chief Bangka Pos Ade Mayasanto itu, tim peneliti IPB University didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Bangka Tengah Joko Triadhi dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah Imam Soehadi.
Joko Triadhi mengatakan, kolaborasi dengan IPB University dilakukan karena besarnya potensi sektor perikanan di Bangka Tengah, akan tetapi masih banyak mengalami hambatan dalam mengembangkannya.
"Panjang garis pantai kita 195 kilometer, kemudian kita punya 23 desa pesisir, 36 persen masyarakat kita juga tinggal di pesisir. Kemudian kita lihat ternyata yang cukup dikenal itu cumi Bangka, setelah itu kita lihat tantangan produksi cumi itu ada beberapa," kata Joko.
"Kemudian kami cari informasi, ternyata di IPB itu banyak ahlinya cumi sehingga kita undang ke Bangka Tengah, diskusi panjang lebar, tetapi memang ada kendala soal kendala, kemudian ada peluang untuk kita usulkan ke Kemenristek Dikti, alhamdulillah lolos," lanjutnya.
Sementara itu, Sugeng Hari Wisudo mengatakan, meski Bangka Tengah memiliki potensi komoditas cumi-cumi yang besar, pihaknya berpendapat ada masalah soal habitat yang terganggu oleh aktivitas pertambangan.
"Akhirnya mereka (nelayan) menangkapnya jauh karena sarangnya terganggu. Kita punya teknologi untuk bagaimana membuat sarang cumi sederhana. Walaupun di tempat lain ada, tetapi di sini terkait dengan jenisnya cumi Bangka itu sangat bagus," kata Sugeng.
Guru besar bidang ilmu pengolahan hasil perikanan, Profesor Uju mengatakan, tim peneliti juga memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai penanganan ataupun metode pengolahan cumi-cumi yang berkualitas ekspor.
"Kemudian kita coba perkenalan olahan-olahan yang lain, dan ternyata di sini sudah banyak yang menerapkan. Mungkin nanti tinggal bagaimana packaging-nya, bagaimana mempertahankan kualitasnya yang perlu kita konsistenkan ke depan," tutur Uju.
Selain diolah sebagai bahan makanan, lanjut dia, cumi-cumi juga punya manfaat lain karena mempunyai kandungan kolagen yang sangat bermanfaat.
"Kita biasanya mengambil kolagen dari tulang, prosesnya agak susah. Kalau dari cumi, dari tulang yang putih itu ternyata bisa dimanfaatkan untuk produk bahan baku kolagen," ujar Uju. (w4)
Kemenkeu Satu Babel Dorong UMKM Kurau Naik Kelas |
![]() |
---|
Dorong Budaya Literasi, Eva Algafry Resmikan Pojok Baca Zona Cerdas di SDN 10 Namang |
![]() |
---|
Desa Namang Tanam 1.000 Pohon di Wisata Danau Gurun Pelawan |
![]() |
---|
Kejari Bangka Tengah Musnahkan 719,4 gram Sabu |
![]() |
---|
HUT ke-80 Kejaksaan di Bangka Tengah, 80 Anak-anak Ikut Khitanan Massal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.