Berita Bangka Barat
Memasuki Cuaca Ekstrem dan La Nina di Bangka Barat, BPBD Siaga Banjir Rob
BMKG mengungkapkan proyeksi iklim, di November hingga Desember 2024 menunjukkan peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.
MENTOK, BABEL NEWS - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan proyeksi iklim, di November hingga Desember 2024 menunjukkan peningkatan potensi bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, longsor, hingga angin kencang, akibat curah hujan yang diprediksi lebih tinggi dari biasanya.
Faktor utama yang mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia, penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan Indonesia. Sehingga berhubungan erat dengan fenomena La Nina.
Atas dasar itu, BPBD Kabupaten Bangka Barat menggelar apel siaga bencana banjir dan cuaca ekstrem jelang Natal dan Tahun Baru, di Lapangan Atletik Pemkab Bangka Barat, pada Kamis (21/11).
"Tujuan kegiatan ini, kita ingin siaga dalam menghadapi cuaca ekstrem. Kita mengajak instansi dinas terkait dalam penanggulangan bencana yang akan datang. Bulan ini, November, Desember, dan Januari, diprediksi cuaca ekstrem, kita apel siaga menyikapi itu," kata Kepala BPBD Bangka Barat, Bastomi.
Diakuinya, sejumlah kecamatan di Bangka Barat, berpotensi mengalami banjir, terutama di Kecamatan Mentok dan Parittiga-Jebus. "Kalau potensi sangat-sangat ada potensi banjir. Terutama apabila pasang air laut, naik sampai 3-4 meter diiringi hujan lebat dan daerah pesisir pantai ada titik rawan banjir di Kecamatan Mentok, seperti daerah Culong, Belo Laut, Teluk Rubiah, Kampung Ulu dan Kampung Tanjung," jelasnya.
Selain itu, daerah lainnya yang langganan banjir, seperti di Kecamatan Parittiga, dan daerah yang berdekatan dengan aliran sungai, harus diwaspadai terjadi banjir. "Jadi kita persiapan mengimbau ke masyarakat, agar dapat sama-sama menjaga kebersihan, menjaga selokan agar tidak tersumbat dan lainnya yang menghalangi aliran air, dalam menghadapi cuaca ekstrem ini," ujarnya.
Menurutnya, persoalan bencana ini bukan hanya ditangani oleh BPBD semata. Tetapi semua instansi dan masyarakat harus bersama-sama peduli menjaga lingkungan.
"Bukan hanya beban BPBD saja, tetapi semua pihak, dari RT/RW, lurah, desa, pemerintah daerah yang harus mempersiapkan menjaga segala sesuatu, menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang tidak bisa dibendung ini," katanya.
Wakapolres Bangka Barat, Kompol Iman Teguh Prasetyo juga mengakui, perlu adanya kesiapsiagaan dan sinergi bersama untuk melindungi dan menjaga keselamatan masyarakat. "Selain melakukan langkah antisipasi dan mitigasi bencana. Kita juga harus terus mendorong masyarakat untuk bijak terhadap alam dan lingkungan, demi meminimalisir terjadinya bencana," kata Iman Teguh.
Menurutnya, perlu kesadaran, kewaspadaan, kesiapsiagaan dan pengetahuan dalam menghadapi potensi bencana. "Karena kesiapsiagaan bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat," tegasnya. (riu)
Bahas Kebijakan Pemotongan TPP ASN, Belasan Guru Temui Bupati Bangka Barat |
![]() |
---|
Kapolres Bangka Barat Panen Cabai dan Semangka di Lahan 2 Ha |
![]() |
---|
Sejumlah Desa Ajukan Pemekaran, Dinsospemdes Bangka Barat Siap Tampung Aspirasi Masyarakat |
![]() |
---|
Gelar Peringatan Maulid Nabi, AKBP Pradana Minta Personel Teladani Sifat-Sifat Nabi |
![]() |
---|
Upaya Bangkitkan Ekonomi Daerah, Markus Dorong Pembangunan Tangki Minyak di Pelabuhan Tanjung Ular |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.