Berita Pangkalpinang
Pangkalpinang Kekurangan Tenaga Pengajar, Banyak Guru Kerja Dobel
Jumlah guru di sekolah-sekolah negeri di Pangkalpinang sebanyak 1.389 orang
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Sejumlah sekolah di Pangkalpinang masih mengalami kekurangan guru kelas dan guru mata pelajaran, seperti matematika, ilmu pengetahuan sosial (IPS), ilmu pengetahuan alam (IPA), dan seni budaya. Akibatnya, banyak guru yang terpaksa kerja dobel.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Erwandy, usai upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT Ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di halaman kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (25/11/2024).
"Kita saat ini tidak bisa merekrut guru baru, baik guru honorer maupun guru tetap. Sebagian guru honorer yang diangkat menjadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) memang membantu, tetapi tidak menutupi kebutuhan. Akibatnya, guru-guru yang ada harus mengemban tugas ganda, misalnya guru kelas juga mengajar mata pelajaran tertentu," tutur Erwandy.
Dia menyebutkan, jumlah guru di sekolah-sekolah negeri di Pangkalpinang sebanyak 1.389 orang yang tersebar di jenjang taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP). Rinciannya, guru TK sebanyak 62 orang, guru SD 924 orang, dan guru SMP 403 orang.
Jumlah tersebut terdiri atas tiga kategori guru berdasarkan status kepegawaian, yakni pegawai negeri sipil (PNS), PPPK, dan guru honorer.
Guru PNS tercatat sebanyak 712 orang (37 di TK, 437 di SD, 238 di SMP), PPPK 518 orang (10 di TK, 365 di SD, 143 di SMP), guru honorer 159 orang (62 di TK, 122 di SD, 22 di SMP).
Erwandy menambahkan, jumlah guru berkurang setiap tahun karena banyak yang pensiun, namun tidak ada penambahan guru baru.
Hal ini menjadi kendala utama, terutama karena pemerintah daerah tidak diperbolehkan merekrut guru honorer lagi sesuai aturan nasional.
"Banyak guru yang sudah double job. Mereka harus mengajar beberapa mata pelajaran di luar kompetensinya, yang tentu saja menjadi tantangan besar bagi guru dan murid," ujar Erwandy.
Menurutnya, permasalahan tersebut bukan hanya dirasakan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang, namun juga merupakan permasalahan nasional.
Erwandy menyebutkan, masalah kekurangan guru menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan, apalagi kebutuhan guru terus meningkat, sedangkan jumlahnya makin berkurang.
Lebih lanjut, Erwandy berharap, pemerintah pusat segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi kekurangan guru. Sebab, kualitas pendidikan sangat bergantung pada ketersediaan tenaga pengajar yang memadai.
Erwandy juga menyarankan agar lulusan pendidikan guru yang telah memenuhi syarat bisa ditempatkan di daerah-daerah yang mengalami kekurangan tenaga pengajar.
"Kami yakin dengan kebijakan yang kuat dari kementerian pendidikan, permasalahan ini bisa teratasi. Kami berharap pemerintah pusat dapat memanfaatkan lulusan pendidikan guru agar dapat ditempatkan di tempat-tempat yang membutuhkan, termasuk di Pangkalpinang," tuturnya. (t2)
YKAN-Pemprov Gelar Lokakarya Rencana Aksi Pengelolaan Mangrove di wilayah Babel |
![]() |
---|
DPRD Bangka Belitung Berduka Atas Meninggalnya Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Aksi Damai di Kantor DPRD Babel, Mahasiswa Sampaikan 16 Tuntutan |
![]() |
---|
Dosen UBB Beri Sosialisasi Digital SafeGuard bagi Pelaku UMKM |
![]() |
---|
Segera Bentuk Satgas Penertiban Timah, Gubernur Babel: Kita Akan Bersihkan Penyelundupan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.