Berita Pangkalpinang

Tekan Penyebaran HIV, Dinkes Pangkalpinang Edukasi Bahaya Seks Bebas ke Pelajar

Pada 2020, tercatat sebanyak 33 kasus HIV positif. Jumlah ini meningkat menjadi 36 kasus pada 2021.

Editor: suhendri
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Tri Wahyuni. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Terus meningkatnya jumlah kasus HIV (human immunodeficiency virus) di Pangkalpinang membuat dinas kesehatan setempat melakukan edukasi dan kampanye tentang bahaya seks bebas, terutama kepada kelompok usia produktif, seperti pelajar.

Langkah ini merupakan salah satu upaya menekan penyebaran HIV di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sekadar diketahui, seks bebas bisa menjadi salah satu pemicu penularan HIV

"Upaya kami tidak hanya pada penanganan, tetapi juga pada pencegahan. Edukasi kepada generasi muda sangat penting untuk membangun kesadaran dan memutus rantai penyebaran HIV," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang Tri Wahyuni kepada Bangka Pos, Selasa (3/12/2024). 

Meningkat signifikan

Data pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Program HIV Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang dari 2020 hingga 2024 menunjukkan peningkatan pada jumlah pasien positif HIV.

Pada 2020, tercatat sebanyak 33 kasus HIV positif. Jumlah ini meningkat menjadi 36 kasus pada 2021.

Lonjakan signifikan terjadi pada 2022 dengan 68 kasus, dan pada 2023 mencapai 105 kasus.

Tahun 2024 juga menunjukkan tren peningkatan dengan angka sementara 93 kasus hingga Oktober.

Dari sisi gender, data menunjukkan bahwa 70 persen kasus HIV di Pangkalpinang dialami oleh laki-laki, sedangkan 23 persennya adalah perempuan.

Untuk pencapaian SPM HIV, data menunjukkan tren peningkatan capaian realisasi dari tahun ke tahun.

Pada 2020, target sebanyak 6.234 dengan realisasi 5.970 (95,8 persen). Pada 2021, realisasi mencapai 6.138 dari target 6.452 (95,1 persen). 

Capaian sempurna terjadi pada 2022 dan 2023 dengan realisasi mencapai target masing-masing 7.132 dan 7.073 (100 persen).

Adapun pada 2024 hingga Oktober, realisasi mencapai 6.722 dari target 6.818 (98,6 persen).

Menurut Tri, peningkatan jumlah kasus HIV menjadi tantangan besar bagi Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang.

Pihaknya pun terus melakukan langkah-langkah komprehensif, mulai dari edukasi, skrining, hingga kerja sama lintas sektor. 

"Kami rutin melakukan skrining di tempat-tempat hiburan, puskesmas, dan Klinik Tulip di RSUD Depati Hamzah. Ada juga kasus yang ditemukan secara tidak sengaja atau berdasarkan laporan masyarakat," ujar Tri.

Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang juga bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pangkalpinang untuk melaksanakan skrining narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza) sebagai bagian dari pencegahan HIV.

Sementara itu, edukasi kepada masyarakat terus digencarkan untuk meningkatkan kesadaran mengenai perilaku berisiko.

Tri berharap, dengan upaya bersama, angka kasus HIV dapat ditekan dan masyarakat Pangkalpinang makin sadar akan pentingnya berperilaku hidup sehat. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved