Berita Bangka Selatan

46 Koperasi Tak Aktif, Pemkab Bangka Selatan Optimalkan Pembinaan

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mencatat sebesar 43,80 persen koperasi di daerah itu mati suri atau tidak aktif menjalankan usahanya.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Bidang Koperasi, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan, Mukti Agusman. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mencatat sebesar 43,80 persen koperasi di daerah itu mati suri atau tidak aktif menjalankan usahanya. Kondisi itu telah terjadi sejak tiga tahun terakhir dan masih berlangsung hingga saat ini. 

Hingga saat ini pembinaan terhadap koperasi yang tidak aktif terus dioptimalkan. Dengan target mampu menjaga ketahanan dan kekuatan perekonomian daerah

Kepala Bidang Koperasi, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan, Mukti Agusman mengatakan total terdapat 105 koperasi beroperasi di daerah itu. Dari jumlah tersebut sebanyak 46 koperasi atau sebesar 43,80 persen di antaranya saat ini dalam kondisi tidak aktif. Jumlah itu tersebar merata di delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Bangka Selatan tanpa terkecuali.

"Dari 105 koperasi yang ada, sekarang kurang lebih ada 46 koperasi yang kurang aktif. Sedangkan 59 koperasi lainnya dalam kondisi aktif," kata Mukti Agusman, Kamis (5/12).

Mukti Agusman membeberkan kondisi koperasi yang tidak aktif tersebut telah berjalan selama tiga tahun terakhir. Baik itu koperasi yang bergerak pada sektor konsumen, sektor produksi sektor jasa, sektor pemasaran maupun sektor simpan pinjam atau pendanaan. 

Terdapat beberapa faktor penyebab yang membuat 46 koperasi itu tidak aktif. Seperti kurangnya pengetahuan tentang koperasi, persoalan biaya dan modal utama usaha hingga tidak lagi digunakan. Pasalnya dari ratusan koperasi yang ada mayoritas bergerak pada bidang pertanian dan perikanan.

Misalnya, koperasi yang telah beroperasi sejak tahun 2014-2017, rata-rata koperasi itu dibuat untuk mendapatkan bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah pusat. Sehingga jika tidak lagi mendapatkan bantuan banyak koperasi yang tidak aktif lagi karena kurangnya modal. Sementara itu saat ini bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah pusat tidak lagi melalui koperasi, melainkan dalam bentuk kelompok sudah dapat disalurkan. Kondisi ini tentunya turut menghambat berkembangnya koperasi di Kabupaten Bangka Selatan.

"Sebanyak 46 koperasi yang tidak aktif ini sudah masuk tahun ketiga. Penyebabnya karena koperasi tidak lagi menerima bantuan, khususnya koperasi bergerak pada bidang perikanan dan pertanian. Sebab bantuan disalurkan tidak lagi melalui koperasi," beber Mukti Agusman.

Pihaknya terus berupaya untuk mengaktifkan kembali koperasi yang tidak lagi melakukan kegiatan koperasinya. Kebijakan itu guna mendorong pertumbuhan koperasi di daerah itu. 

Pembinaan ke lapangan, memantau dan melihat koperasi di tingkat kecamatan hingga desa terus dilakukan. Pembinaan dan peningkatan kapasitas koperasi terus dilakukan untuk memastikan keberadaan koperasi memberikan manfaat dan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.

"Koperasi tidak aktif ini selalu kita bina dan selalu kita datangi selama dua minggu sekali berganti-ganti. Kita berikan pembinaan agar koperasi tersebut dapat aktif kembali," pungkas Mukti Agusman. (u1)

Terus Bertambah
PEMERINTAH Kabupaten Bangka Selatan memastikan sepanjang tahun 2024 jumlah koperasi modern terus mengalami peningkatan. Terdata hingga pekan pertama Desember 2024 jumlah koperasi di daerah itu menjadi 105 koperasi. Walaupun kenaikan tidak signifikan diklaim mampu membawa kontribusi positif terhadap postur perekonomian masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan.

Kepala Bidang Koperasi, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan, Mukti Agusman sepanjang tahun 2024 terjadi penambahan sebanyak tiga koperasi yang beroperasi. Dengan demikian terdapat 105 koperasi yang ada di Kabupaten Bangka Selatan ditambah empat koperasi binaan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Ada penambahan jumlah koperasi di Kabupaten Bangka Selatan walaupun tidak signifikan. Terdapat penambahan sebanyak tiga koperasi pada tahun 2024 ini," kata Mukti Agusman, Kamis (5/12).

Mukti Agusman menjelaskan, pertumbuhan koperasi lantaran Kabupaten Bangka Selatan masih memiliki potensi di bidang perkebunan, pertanian dan kelautan yang perlu dikelola dengan sebuah koperasi yang sehat. Hal ini dikarenakan kelompok tani yang bermitra dengan pihak perusahaan harus membangun koperasi baru. Oleh sebab itu, pihaknya terus berupaya agar seluruh koperasi yang ada di wilayah Kabupaten Bangka Selatan bisa berjalan dengan manajemen sehat.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved