Kabar Pangkalpinang
Apresiasi Desa Budaya Pilar Pembangunan Berkelanjutan
Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) menggelar acara Apresiasi Desa Budaya Tahun 2024 di Desa Lalang, Manggar, Belitung Timur, Bangka Belitung.
MANGGAR, BABEL NEWS - Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) menggelar acara Apresiasi Desa Budaya Tahun 2024 di Desa Lalang, Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (17/12).
Kegiatan tahunan ini menjadi momentum penting dalam memberikan pengakuan terhadap desa-desa yang berkomitmen tinggi memajukan kebudayaan sebagai pilar pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, Apresiasi Desa Budaya yang telah diinisiasi oleh Direktorat PPK sejak 2021 ini berfokus pada berbagai kriteria ketat, antara lain integrasi kebijakan budaya ke dalam regulasi desa, pelibatan seluruh elemen masyarakat, pemanfaatan aset desa secara optimal, serta inovasi produk budaya lokal yang mencerminkan keberagaman budaya.
Dalam ajang bergengsi tahun ini, lima desa dinobatkan sebagai penerima penghargaan atas dedikasi dan inovasi luar biasa di antaranya, Desa Air Hitam Laut (Tanjung Jabung Timur, Jambi) dikenal melalui tradisi Mujuk Selang. Desa ini berhasil menghidupkan nilai gotong-royong dalam menjaga ekologi dan sumber daya laut. Dukungan kebijakan desa serta peran aktif generasi muda dan perempuan menjadikan praktik budaya ini sebagai contoh pelestarian lingkungan berbasis tradisi.
Desa Dasun (Rembang, Jawa Tengah) memadukan budaya bahari dengan seni kontemporer melalui inovasi seni rupa berbasis garam. Kolaborasi antara seniman lokal dan masyarakat berhasil menjadikan seni sebagai motor penggerak ekonomi kreatif sekaligus memperkuat identitas budaya bahari.
Desa Krikilan (Sragen, Jawa Tengah) dengan memanfaatkan Situs Sangiran, warisan dunia UNESCO, Desa Krikilan menghadirkan pengelolaan wisata budaya yang mengintegrasikan edukasi sejarah, seni tradisional, dan ekonomi kreatif. Inklusivitas ditunjukkan melalui keterlibatan perempuan dan kelompok rentan dalam pengembangan destinasi ini.
Desa Kebondalem Kidul (Klaten, Jawa Tengah), fokus pada pelestarian seni tradisional seperti wayang kulit dan karawitan, desa ini menunjukkan komitmen tinggi dalam mengintegrasikan kebijakan budaya ke dalam regulasi desa. Dukungan aktif masyarakat menginspirasi pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya.
Desa Rambutan Masam (Batanghari, Jambi), tradisi Mujuk Selang yang sempat terpinggirkan berhasil direvitalisasi sebagai upaya menjaga keberlanjutan sumber daya alam. Tradisi ini juga berperan sebagai medium edukasi budaya bagi generasi muda dan pengikat sosial di masyarakat.
Acara ini turut dihadiri oleh dewan juri yang terdiri dari tokoh-tokoh kompeten, seperti Bito Wikantosa (Staf Ahli Kemendes PDTT), Susi Ivvaty (Asosiasi Tradisi Lisan), Redy Eko Prasetyo (Pengajar Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya), dan Aloysius Budi Kurniawan (Jurnalis Harian Kompas).
"Para juri sepakat bahwa kelima desa tersebut berhasil menunjukkan inovasi, kolaborasi, dan dedikasi yang luar biasa dalam upaya pemajuan kebudayaan," kata Fadli Zon.
Melalui Apresiasi Desa Budaya 2024, Kementerian Kebudayaan berharap semangat pemajuan kebudayaan dapat menginspirasi lebih banyak desa di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan budaya lokal sebagai aset berharga dalam pembangunan berkelanjutan. (s1)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.