Kabar Pangkalpinang

FPK Bangka Belitung Minta Jangan Ada Gesekan Antar Suku

Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Babel menggelar dialog dan sosialisasi bertajuk Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Menuju Harmonisasi Pembauran.

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Sela Agustika
Dialog dan sosialisasi bertajuk Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Menuju Harmonisasi Pembauran dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang digelar FPK Babel di Ruang Babel Unmuh Babel, Selasa (24/12). 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Babel menggelar dialog dan sosialisasi bertajuk Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Menuju Harmonisasi Pembauran dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Acara yang berlangsung di Ruang Babel Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel), Selasa (24/12) turut menghadirkan beberapa narasumber terkait seperti Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kabinda Babel), Sekretaris MUI sekaligus Sekretaris PW Muhammadyah Babel dan Pengasuh Santri Pondok Pesantren Hidayatussalikin Pangkalpinang.

Ketua Panitia FPK Provinsi Babel sekaligus Wakil Ketua FPK Babel Sukma Wijaya menyampaikan, pentingnya kegiatan ini digelar sebagai upaya membangun harmoni dan memperkuat ke-Bhinekaan di tengah masyarakat.

"Sasaran kegiatan kita terdiri dari gabungan dan paguyuban seluruh suku-suku yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tujuannya ini untuk menguatkan dan memberikan pemahaman pentingnya menjaga harmonisasi, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di Negeri Serumpun Sebalai," ujar Sukma kepada Bangkapos.com, Selasa (24/12).

Dia mengungkapkan, saat ini ada 27 suku yang tergabung di FPK Babel, mulai dari suku Jawa Timur, Bali, Batak dan lainnya yang dibina oleh Kesbangpol Provinsi Babel.

Sukma menilai, kerukunan umat antar suku di Bangka Belitung sangat terjalin kuat, oleh karenya penting untuk dirawat dan dijaga keharmonisasiannya.

"Kerukunan suku di Babel sangat baik, bahkan yang terbaik di Indonesia dan ini harus dijaga dan dirawat betul, jangan sampai ada konflik dan gesekan. Oleh karena ini disini fungsi kami (FPK) menjaga, merawat supaya tetap utuh dan harmonis," tuturnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama dalam memperkuat peran individu maupun kelompok dalam menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif. (t3)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved