Badan Mutu KKP Bangka Belitung Perketat Pengawasan

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Badan Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Bangka Belitung tetap memperketat pengawasan selama momen Natal dan Tahun Baru 2025.

Pengawasan tersebut dilaksanakan di berbagai usaha perikanan di Negeri Serumpun Sebalai.

Seperti di unit pengolahan ikan, pelabuhan perikanan dan sentra pemasaran ikan, Tim Inspektur Badan Mutu KKP Bangka Belitung secara langsung turun ke lapangan melakukan surveilen dan uji mutu one the spot.

Selain itu, Inspektur Mutu memberikan advice kepada pelaku usaha agar tetap memperhatikan prinsip serta penanganan ikan yang baik, agar kualitas ikan yang diniagakan tetap terjamin mutunya.

Parameter uji yang dilakukan di lapangan antara lain uji formalin dan uji boraks. Beberapa sampel dilakukan pengujian lanjutan tingkat lab terhadap parameter uji histamin, salmonella dan e.coIi.

"Apalagi ini di penghujung akhir tahun 2024 dan menyambut tahun baru 2025, tentunya peningkatan mengonsumsi ikan semakin tinggi di Bangka Belitung, sehingga harus dilakukan pengawasan dan pengendalian mutu ikan," kata Kepala UPT Badan Mutu KKP Bangka Belitung Dedy Arief kepada posbelitung.co, Rabu (25/12).

Pengawasan ini, kata dia, selain Badan Mutu KKP memiliki tugas dan fungsi yang sangat berpihak kepada masyarakat, yaitu melakukan penjaminan mutu hulu hilir, dari mulai bibit ditebar hingga dibudidayakan serta pengolahan ikan.

"Pengawasan juga dilakukan terhadap ikan yang ditangkap di atas kapal hingga ke meja makan konsumen. Ini dilakukan sebagai wujud kepedulian untuk masyarakat, agar tetap merasa aman dalam mengonsumsi hasil perikanan," bebernya.

Untuk itu, lanjut dia, pengawasan tersebut sebagai ini salah satu bagian dari penjaminan mutu yang dimaksud. 

Khusus di Pulau Belitung, Tim Inspektur Mutu dikerahkan ke Pasar Induk, sedangkan di Pulau Bangka, tim diturunkan ke pelabuhan perikanan dan beberapa pasar tradisional.

"Termasuk, menjelang Natal lalu kami telah melakukan surveilen ke enam unit pengolahan ikan. Semoga masyarakat makin menyadari bahwa penjaminan mutu bukan hanya sekadar kewajiban, tapi sudah menjadi kebutuhan sehingga dapat turut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui protein ikan," pungkasnya. (tas)