Hasil Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Samsat Toboali Terima Rp39,6 Miliar

TOBOALI, BABEL NEWS - Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, mampu meraup Rp39.668.136.817 selama masa pemutihan. Diketahui, masa pemutihan pajak kendaraan bermotor telah berlangsung sejak tanggal 1 Oktober dan berakhir pada tanggal 21 Desember 2024. 

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Wilayah Kabupaten Bangka Selatan, A'ang mengatakan, selama 81 hari masa pemutihan pajak kendaraan bermotor antusiasme masyarakat untuk membayar pajak cukup tinggi. 

Bahkan pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor diklaim telah melampaui target yang ditetapkan. Di mana realisasi pajak kendaraan bermotor mencapai Rp39.668.136.817 dari target sebesar Rp38.343.152.400.

"Over target penerimaan pajak kendaraan bermotor terjadi sejak 17 Desember 2024. Bahkan sampai saat ini realisasinya mencapai 103,46 persen," kata A'ang, Senin (30/12).

Secara keseluruhan kata A'ang untuk penerimaan dari pajak kendaraan bermotor atau PKB pada tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp23.487.804.800. Dengan adanya pemutihan pihaknya mampu merealisasikan sebesar Rp25.012.147.917 atau sebesar 206,49 persen. Sedangkan untuk bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) dapat terealisasi mencapai Rp13.555.064.500 atau sekitar 101,31 persen dari target sebesar Rp13.380.135.900. Sementara itu target penerimaan air permukaan (PAP) terealisasi sebesar Rp736.514.320 atau tembus 120 persen dari perubahan target sebesar Rp677.536.541.

Tingginya capaian tersebut diakui A'ang berkat kesadaran dan ketaatan masyarakat Kabupaten Bangka Selatan dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Tentunya hal itu menjadi faktor utama pihaknya mampu melebihi target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Belum lagi momentum pemutihan pajak kendaraan bermotor yang dilakukan pemerintah daerah untuk memberikan keringanan berupa pengampunan atau penghapusan denda keterlambatan pembayaran pajak. Utamanya kepada pemilik kendaraan yang menunggak pajak kendaraan.

"Tanpa kerja tim yang solid dan partisipasi masyarakat membayar PKB mustahil penerimaan pajak di Kabupaten Bangka Selatan bisa melebihi target," sebut A'ang.

Adapun strategi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat membayar pajak selama masa pemutihan lanjut dia, pihaknya rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Masyarakat yang tidak bisa datang langsung ke Kantor Samsat dapat memanfaatkan program pelayanan PKB di beberapa lokasi. Misalnya melalui program Samsat keliling, Samsat Setempoh maupun Samsat pembantu. 

Melalui pajak masyarakat bisa ikut membangun daerah, khususnya Kabupaten Bangka Selatan. Khususnya untuk pembangunan pada bidang kesehatan, pendidikan dan lain-lainnya. Serta untuk kepentingan pembangunan di Bangka Selatan khususnya. 

Jika masyarakat patuh dalam membayarkan pajak kendaraannya maka secara otomatis pendapatan asli daerah (PAD) bisa lancar. Secara tidak langsung, hal ini juga membuat pembangunan daerah dalam berbagai sektor menjadi lebih lancar.

"Kita juga melakukan publikasi melalui Elektronik Sistem Koordinasi Pelayanan Terintegrasi alias E-Sikopi," ucapnya.

Meskipun program pemutihan pajak kendaraan ini cukup sering dilaksanakan, A'ang mengimbau pemilik kendaraan tetap membayar pajak kendaraan sesuai dengan masa berlakunya. Hal ini bertujuan untuk menghindari sanksi yang timbul karena telat membayar pajak. Termasuk menghindari sanksi administrasi apabila terjaring razia kendaraan yang dilakukan oleh petugas gabungan.

"Saya turut memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kekompakan tim UPT Bakuda Kabupaten Bangka Selatan. Berkat kerja keras bersama realisasi pajak dapat optimal," pungkas A'ang. (u1)