Pelajar SMP Aniaya Satpam ASDP Tanjungkalian

MENTOK, BABEL NEWS - Jajaran Kepolisian Sektor Mentok berhasil membekuk pelaku penganiayaan satpam ASDP Tanjungkalian Mentok, Rabu (26/3) sekira pukul 13.40 WIB. Diketahui, pelaku penganiayaan ternyata masih usia pelajar.

Kapolsek Mentok, Iptu Rusdi Yunial mengatakan, tim gabungan Res-Intel Polsek Mentok, Unit I Sat Reskrim dan Unit IV Sat Intelkam Polres Bangka Barat telah berhasil mengamankan terduga pelaku. "Pelaku diduga melakukan tindak pidana penganiayaan menggunakan senjata tajam, yang terjadi di Pelabuhan ASDP Tanjungkalian Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mentok," kata Rusdi Yunial.

Ia mengakui, pelaku ini berstatus pelajar SMP di Kecamatan Mentok. Saat ini pelaku sudah diamankan polisi, berikut barang bukti berupa pisau sangkur merk rambo. "Iya diamankan di sebuah rumah beralamat di Kecamatan Mentok oleh tim gabungan dan selanjutnya pelaku dibawa ke Polsek Mentok dan diserahkan ke Penyidik Satreskrim Polres Babar untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Yoggie Wahyudi (24), Satpam ASDP Tanjungkalian Mentok, Bangka Barat, menjadi korban penganiayaan, pada Rabu (26/3) dini hari. Warga Gang Sukun, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Mentok ini harus mengalami luka tusuk setelah menegur pria yang belum diketahui identitasnya karena membangunkan sahur menggunakan suara video mimi peri dengan memakai toa Musala ASDP Tanjungkalian.

Kapolsek Mentok, Iptu Rusdi Yunial mengakui, jajaran Polsek Mentok telah menerima laporan itu, dan saat ini masih mencari pelaku. "Korban ini mengalami luka satu tusukan di lengan kiri, dua tusukan di paha kiri dan satu tusukan di tangan kanan," kata Rusdi Yunial.

Rusdi menjelaskan, untuk motif, pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban, karena diduga tak terima ditegur oleh satpam pelabuhan. "Saudara R terduga pelaku ini, tidak terima ditegur oleh korban Yoggie Wahyudi, karena R membangunkan orang sahur menggunakan suara video mimi peri dengan memakai toa Musala ASDP," katanya.

Pihaknya saat ini bersama tim unit Res-Intel Polsek Mentok, melakukan penyelidikan atau pencarian terhadap keberadaan pelaku penganiayaan. "Pelaku bukan penumpang kapal, masih lidik keberadaannya," jelasnya. (riu)