Berita Bangka Barat

DKUP Bangka Barat Dukung Pengaktifan Pelabuhan Mentok

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUP) Kabupaten Bangka Barat mendukung pengaktifan kembali Pelabuhan Mentok.

Bangkapos.com/Riki Pratama
AIR SURUT -- Terlihat kondisi pelabuhan Mentok, dengan surutnya air laut, sejumlah kapal nelayan tak dapat berlayar dan harus menunggu pasangnya air laut, foto diambil pada Jumat (2/5/2025) sore. 

MENTOK, BABEL NEWS - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUP) Kabupaten Bangka Barat mendukung pengaktifan kembali Pelabuhan Mentok. Hal ini diyakini dapat menghidupkan geliat perekonomian di daerah itu.

Kepala DKUP Bangka Barat, Aidi mengatakan, hal ini sesuai pernyataan DPRD dan Dinas Perhubungan Bangka Barat yang turut mendukung Pelabuhan Mentok kembali dapat dimanfaatkan. Menurutnya, hal itu tentunya menjadi angin segar bagi pelaku UMKM dan pedagang di pasar.

"Tentu ajakan itu akan menimbulkan dampak ekonomi cukup tinggi, dan tentu mudah-mudahan terbangun lagi gerai di pinggiran pelabuhan," kata Aidi, Rabu (7/5).

Ia memastikan, sudah terjadi pertemuan antar OPD membahas pengaktifan kembali Pelabuhan Mentok. "Mudah-mudahan pelabuhan Mentok dapat berfungsi dengan baik, sehingga meningkatkan ekonomi di Mentok," ujarnya.

Aidi juga merasakan, kondisi Pasar Mentok yang saat ini sepi, akibat dampak sepinya pembeli saat ini. Terutama tak lagi berfungsinya Pelabuhan Mentok, tempat keluar masuk kapal dan penumpang.

"Saya merasakan betul dan memahami masyarakat dan kawan-kawan di pasar, karena sepinya pembeli. Tapi mudah-mudahan dengan TPP ASN cair di awal bulan Mei, memberikan dampak positif pergerakan di Pasar Mentok ini," harapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat bakal menjadikan Pelabuhan Mentok sebagai dermaga Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Disperkimhub Kabupaten Bangka Barat, Juswardi, Sabtu (3/5).

"Informasinya Kabupaten Bangka Barat sudah MoU dengan Pelindo terkait pemanfaatan Pelabuhan Mentok untuk perikanan. Insya Allah ingin dijadikan PPI, jadi keluar masuk ikan dari situ," kata Juswardi.

Ia mengakui, kendala dari pemanfaatan Pelabuhan Mentok, karena persoalan sedimintasi atau pendangkalan akibat banyaknya lumpur di sekitar pelabuhan. Sehingga kapal-kapal besar tak dapat bersandar. 

"Karena sedimentasi hanya kapal-kapal kecil, dapat masuk. Yang besar susah masuk kolam pelabuhan alurnya dangkal. Nanti, apakah dikeruk, dimaksimalkan baru bisa beroperasi," jelasnya.

Juswardi berharap, rencana Pemkab Bangka Barat ini dapat terlaksana ke depannya. Khususnya, Bupati Bangka Barat yang baru dapat segera merealisasikannya. "Harapan kami rencana ini terlaksana oleh bupati yang baru. Nanti, dikoordinasikan kembali, terkait pelabuhan itu ke Pelindo dan Pemprov Babel," katanya.

Dirinya mengakui apabila pelabuhan tersebut kembali aktif, akan berdampak pada perekonomian di sekitar terminal dan pasar yang saat ini semakin sepi. "Mudah-mudahan juga dapat kerja sama dengan PT Timah, mereka mengeruk alur di depan pelabuhan. Harapan kami dapat diperdalam, apabila sudah aktif, kapal cepat yang ada di Tanjungkalian dapat pindah ke situ," ujarnya. (riu)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved