Berita Bangka Selatan

Pemkab Bangka Selatan Canangkan Program Wajib Belajar 13 Tahun

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mulai mencanangkan program wajib belajar 13 tahun bagi anak usia sekolah di daerah itu.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Elfan Rulyadi. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mulai mencanangkan program wajib belajar 13 tahun bagi anak usia sekolah di daerah itu. Program tersebut dijadwalkan mulai berlangsung pada tahun ajaran baru 2025/2026. Kebijakan ini guna meningkatkan angka partisipasi sekolah, pemerataan akses pendidikan hingga peningkatan kualitas pendidikan. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Elfan Rulyadi mengatakan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kini menjadi bagian tak terpisahkan dari program wajib belajar. Sehingga pemerintah memperpanjang program wajib sekolah dari semula durasinya hanya 12 tahun menjadi 13 tahun. 

Wajib belajar 13 tahun ini mencakup PAUD, pendidikan dasar meliputi jenjang SD/MI dan pendidikan menengah, baik SMP/MTs, SMA/MA/SMK sederajat. "Artinya, ada tambahan satu tahun pendidikan pra-sekolah dasar yang kini menjadi suatu keharusan," kata Elfan Rulyadi, Sabtu (21/6). 

Menurutnya, kebijakan ini telah ditetapkan langsung oleh pemerintah pusat dan masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Program wajib belajar dilakukan guna mewujudkan generasi emas yang cerdas, sehat dan berkarakter serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya pendidikan berkualitas. 

Program ini merupakan perluasan dari program wajib belajar sebelumnya, yang mencakup PAUD hingga sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat. "Jadi memang program ini wajib, minimal satu tahun pra-sekolah dasar. Semuanya sudah ditetapkan langsung oleh pemerintah pusat," ujar Elfan Rulyadi.

Diakuinya, sosialisasi program wajib belajar satu tahun pra-sekolah telah mulai dilakukan sejak pekan kemarin. Sosialisasi akan diintesifkan mengingat peran penting masyarakat dalam keberhasilan program ini. Dengan memasukkan satu tahun pra-sekolah merupakan langkah strategis dan perlu dukungan semua pihak, baik dari kalangan akademisi, praktisi maupun masyarakat. 

Lewat pola penanganan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, Elfan Rulyadi optimistis program ini berhasil. "Misalnya tokoh-tokoh masyarakat, bunda PAUD di kecamatan dan desa. Lalu, para kepala desa serta camat untuk melakukan sosialisasi, agar anak-anak kita ini tidak langsung SD, minimal ada satu tahun pra-sekolah dasar," ucapnya.

Elfan Rulyadi optimistis investasi pada pendidikan di usia dini akan menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan. "Program ini adalah pondasi yang wajib dibangun sebelum anak memasuki jenjang sekolah dasar," pungkas Elfan Rulyadi(u1)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved