Berita Belitung

Tekan Stunting Lewat Program Orang Tua Asuh, BKKBN Dorong Kolaborasi Lintas Sektor

BKKBN mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menekan angka stunting di Bangka Belitung melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting.

Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
PENANGGULANGAN STUNTING - Kerjasama BKKBN Bangka Belitung dengan Kejaksaan Negeri Belitung dalam penanggulangan stunting di Kantor Camat Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (22/7/2025). 

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menekan angka stunting di Bangka Belitung melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fazar Supriadi Sentosa, saat kunjungannya ke Belitung, Selasa (22/7).

Ia mengatakan, program Genting menjadi salah satu dari lima inisiatif utama "Quick Wins" Kemendukbangga/BKKBN dalam membentuk keluarga berkualitas dan menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.

"Gerakan ini terbuka untuk siapa saja. Bisa perorangan, bisa kelompok, bisa CSR. Konsepnya mendampingi anak sejak masa kehamilan ibu hingga usia dua tahun. Selama periode itu, kita bantu dan pantau bersama," kata Fazar Supriadi Sentosa.

Program Genting telah berjalan di sejumlah daerah di Bangka Belitung. Di Kabupaten Belitung, sebanyak 481 anak menjadi sasaran. Kejaksaan Negeri Belitung menjadi mitra utama yang mengambil peran sebagai orang tua asuh untuk seluruh anak tersebut.

Fazar Supriadi Sentosa, menjelaskan, peran orang tua asuh tidak hanya menyumbang secara materi, tapi juga memastikan anak yang didampingi benar-benar mengalami peningkatan kondisi gizi dan tumbuh kembang. Seluruh proses terpantau melalui sistem yang memungkinkan keterbukaan dan akuntabilitas.

"Kita buat transparan. Orang tua asuh bisa tahu perkembangan anaknya, bisa melihat grafik berat badan, tinggi badan, bahkan status gizinya tiap bulan. Dan kalau tidak ada laporan setoran bantuan, kami juga tahu," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya urusan pemerintah. Karena itu, keterlibatan pihak swasta dan masyarakat umum sangat dibutuhkan, terlebih dana dan sumber daya pemerintah terbatas.

"Masalahnya bukan sekadar ekonomi. Anak dari keluarga mampu pun bisa stunting kalau pengasuhannya salah. Ini alasan kenapa kolaborasi semua pihak penting. Semua harus bergerak," katanya.

Selain Genting, BKKBN juga menjalankan program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati), Lansia Berdaya (Sidaya), dan pengembangan Super Apps keluarga sebagai bagian dari strategi komprehensif percepatan pembangunan keluarga.

Dengan pendekatan kolaboratif dan sistem pemantauan yang terbuka, BKKBN berharap keterlibatan masyarakat akan semakin luas dan berdampak signifikan terhadap penurunan angka stunting di Bangka Belitung. (del)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved