Berita Bangka Barat

Guru PAUD Terpadu Bunayya Tebarkan Keceriaan pada Anak

Sebanyak kurang lebih 30 murid TK terlihat memenuhi ruang kelas dan tempat bermain yang ada di halaman sekolah.

Bangkapos.com/Riki Pratama
GURU PAUD -- Suasana penuh warna dengan keceriaan terasa di Lembaga Pendidikan PAUD Terpadu Bunayya, TK dan Taman penitipan anak di Kampung Daya Baru, Pal 4, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, pada Rabu (30/7/2025) pagi. 

MENTOK, BABEL NEWS - Suasana penuh warna terasa di Lembaga Pendidikan PAUD Terpadu Bunayya, TK dan Taman Penitipan Anak di Kampung Daya Baru, Pal 4, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, pada Rabu (30/7) pagi. Keceriaan anak-anak menjadi pemandangan yang mendominasi di halaman Lembaga PAUD Terpadu Bunayya. 

Sebanyak kurang lebih 30 murid TK terlihat memenuhi ruang kelas dan tempat bermain yang ada di halaman sekolah. Lembaga pendidikan ini telah 14 tahun berdiri, sejak 2011 lalu. Gedung sekolahnya merupakan rumah penduduk dan masih menyewa. Tetapi disulap menjadi ruang belajar dan bermain yang ramah dengan anak.

Plt Kepala Sekolah Terpadu Bunayya, Marlinda (64), mengatakan, di tengah keterbatasan sejumlah guru, masih terus bersemangat untuk mendidik anak-anak di PAUD. Menurutnya, selain dari kecintaan dan kepedulian terhadap anak-anak. Menjadi motivasi tersendiri para guru untuk terus mendidik dan mengajarkan para generasi penerus, menjadi generasi Islam yang cerdas, mandiri dan peduli.

"Dengan keterbatasan, ya guru-guru di sini tetap semangat, walaupun rumahnya jauh, hujan lebat, tetap pergi mengajar," kata Marlinda.

Diakuinya, di Lembaga Pendidikan PAUD Terpadu Bunayya, terdapat dua guru yang menerima insentif Rp 350 ribu dari Pemkab Bangka Barat. Jumlah itu, dikatakannya sangat kurang dengan sejumlah kebutuhan yang terus meningkat saat ini.

"Keinginan kami harus disamakan dengan yang formal. Kami kan nonformal, insentif itu kalau bisa disamakan. Kami juga mengajar, sama dengan PAUD formal, kebetulan di sini ada dua layanan TK dan penitipan anak," ujarnya.

"Guru yang TPA sekarang menerima insentif Rp 350 ribu. Sudah diterima sejak Bupati Zuhri belum ada kenaikan sampai sekarang. Sementara harga BBM dan harga barang pokok terus naik," tambahnya.

Besar harapan, Marlinda, para guru pengajar di sekolahnya mendapatkan insentif yang sama dengan guru PAUD di sekolah formal. Minimal naik dari Rp350 ribu menjadi Rp500 ribu. "Dua guru di sini menerima insentif Rp350 ribu per bulan, kalau bisa dinaikan menjadi Rp500 ribu saja. Jadi lumayan apabila dinaikan, menerimanya setiap tiga bulan sekali menjadi Rp1,5 juta," harapnya.

Ia menambahkan, keinginan kenaikan insentif guru PAUD nonformal ini, telah banyak disuarakan oleh sejumlah guru-guru sejak 2024 lalu. Namun belum ada perkembangan dan kenaikan terjadi.

"Teman teman sudah banyak mengajukan dan mengharapkan ada kenaikan insentif ini sejak 2024, ada yang ke DPRD Bangka Barat mengajukan untuk guru PAUD nonformal disamakan dengan formal, mudah-mudahan bupati saat ini lebih bijak, dapat menyamakan insentifnya," harapnya. (riu)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved