Fefi Nuryanti: Anak-anak Spesial Bukan untuk Disembunyikan

Sebanyak 35 anak berkebutuhan khusus mengikuti kegiatan jalan sehat di Kabupaten Belitung.

Editor: suhendri
Pos Belitung/Adelina Nurmalitasari
ANAK-ANAK SPESIAL - Anak-anak spesial dan orang tua mengikuti jalan sehat dalam peringatan Hari Anak Nasional 2025 di Kabupaten Belitung, Kamis (31/7/2025). Anak-anak spesial itu adalah anak-anak yang menjalani terapi di Belitung Child Development. 

TANJUNGPANDAN, BANGKA POS - Sebanyak 35 anak berkebutuhan khusus berjalan beriringan dari Hotel Golden Tulip, melewati Jalan Seroja dan Pantai Tanjung Pendam, hingga finis di rumah dinas Wakil Bupati Belitung, Kota Tanjungpandan, Kamis (31/7/2025) lalu.

Dalam kegiatan jalan sehat tersebut, mereka membawa pesan bahwa anak-anak spesial berhak tumbuh di lingkungan yang memahami dan menerima mereka.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Hotel Golden Tulip, bekerja sama dengan Wakil Bupati Belitung dan didukung KNPI Belitung.

Ke 35 anak tersebut adalah peserta terapi di Belitung Child Development (BCD), dengan latar belakang gangguan perkembangan seperti autisme, retardasi mental, hingga disleksia.

Usia mereka beragam, namun sebagian besar masih menghadapi tantangan dalam proses tumbuh kembang.

Menurut Penanggung Jawab BCD, Fefi Nuryanti, kegiatan tersebut bertujuan mengajak masyarakat melihat langsung keberadaan anak-anak spesial yang selama ini kerap tersembunyi di dalam rumah.                    

“Anak-anak ini butuh bergerak, butuh ruang. Jalan sehat ini jadi cara sederhana agar mereka bisa tampil di ruang publik, dan masyarakat melihat mereka sebagai bagian dari kehidupan sosial,” kata Fefi.

Dia menilai, banyak orang tua masih ragu membawa anak mereka berkonsultasi ke tenaga profesional saat menemukan keterlambatan perkembangan.

Padahal, deteksi dini sangat penting agar anak-anak tersebut mendapatkan terapi yang sesuai sejak awal.

“Kami ingin mendorong kesadaran itu. Bahwa anak-anak spesial bukan untuk disembunyikan, mereka perlu didukung sejak dini,” ujar Fefi.

Lebih dari sekadar aktivitas fisik, kegiatan jalan sehat tersebut juga membawa nilai inklusi.

Dengan melibatkan masyarakat yang peduli, jalan sehat ini menjadi ruang pertemuan antara anak-anak berkebutuhan khusus dengan lingkungan yang lebih luas. (del)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved