Berita Bangka Barat

Stunting Belum Turun Signifikan, Pemkab Bangka Barat Gencarkan Upaya Penanganan

Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melakukan berbagai langkah dan upaya dalam menangani atau menurunkan angka stunting di masyarakat.

Bangkapos.com/Riki Pratama
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat, Muhammad Sapi'i Rangkuti. 

MENTOK, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melakukan berbagai langkah dan upaya dalam menangani atau menurunkan angka stunting di masyarakat. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat, Muhammad Sapi'i Rangkuti, Kamis (30/10).

Rangkuti mengakui, angka penurunan stunting di Kabupaten Bangka Barat tahun 2025 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2024. Meskipun, penurunannya tidak terlalu banyak tapi hampir mendekati target pemerintah pusat.

"Untuk angka stunting di Kabupaten Bangka Barat memang hanya terjadi sedikit perbedaan penurunan persentase kecil dan tidak signifikan. Sampai sekarang angka stunting kita mencapai 7,8 tapi ini kan belum habis tahun 2025, sedangkan tahun kemarin itu angka stunting 6,5 dan itu rata-rata di kabupaten," kata Rangkuti.

Menurutnya, angka stunting yang belum mengalami penurunan secara signifikan disebabkan beberapa faktor. Pihaknya juga akan terus berupaya dalam melakukan penurunan angka stunting di tahun 2026.

Terutama dalam memberikan bantuan makanan kepada masyarakat, yang selama ini hanya tiga bulan akan dianggarkan sebanyak tiga kali lipat dari anggaran yang dianggarkan sekarang. "Bantuan susu ke masyarakat tahun ini kita hanya bisa kasih atau berikan tiga bulan, tidak bisa penuh untuk satu tahun diberikan ke masyarakat. Tapi ke depannya nanti kita usahakan anggarannya bisa enam bulan bantuan diberikan ke masyarakat," ungkapnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat dalam mendukung penurunan angka stunting di masyarakat. Dengan memperhatikan beberapa langkah atau upaya, supaya stunting bisa turun.

"Saya ingatkan juga dengan masyarakat di Bangka Barat agar menghindari terjadinya pernikahan usia di bawah umur, pernikahan siri, hamil sering dan jika terjadi stunting di anak agar segera dibawa ke dokter spesialis anak," tuturnya.

Selain itu, pemerintah juga akan membawa anak-anak yang terindikasi stunting akan dibawa ke dokter spesialis anak untuk mengetahui penyebab ataupun faktor yang menyebabkan terjadinya stunting terhadap anak.

"Daerah lokus kita itu Kecamatan Simpang Teritip, perhatian kita secara menyeluruh dan dalam waktu dekat saya sudah berencana mengangkat anak-anak. Dengan membawa anak-anak dari Simpang Teritip, kita bawa ke dokter spesialis untuk mengetahui penyebab utama stunting," kata Rangkuti.

"Jadi, kita belum bisa menyimpulkan sebelum dibawa ke dokter spesialis terkait penyebab atau faktor stunting terhadap anak dan semua nanti akan kita tanggung," tambahnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat menyambut baik adanya peningkatan status gizi pada anak stunting di wilayahnya. Hal ini setelah adanya hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2024, yang menunjukkan prevalensi stunting di Bangka Barat, berada di level tiga se-Provinsi Bangka Belitung yang sebelumnya berada di peringkat pertama.

Kepala DP3AP2KB Bangka Barat, Sarbudiono mengatakan, pemerintah daerah bersama stakeholder terkait terus berupaya menurunkan angka stunting di Bangka Barat. "Saat ini sudah terlihat adanya penurunan. Sehingga posisi Bangka Barat yang sebelumnya tertinggi di Provinsi Bangka Belitung, kini turun ke peringkat ketiga," kata Sarbudiono, Kamis (18/9).

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat terus berupaya menekan angka stunting melalui berbagai program, salah satunya dengan melibatkan masyarakat dalam gerakan orang tua asuh.

Menurutnya, perlunya edukasi gizi kepada masyarakat menjadi langkah utama. Pemerintah juga memberikan bantuan makanan bergizi khususnya kepada keluarga kurang mampu yang rentan terdampak stunting.

"Kami terus memberikan edukasi ke masyarakat, sekaligus memastikan makanan bergizi sampai kepada warga. Masalah utama memang ada di beberapa daerah yang masyarakatnya tidak mampu, dan itu yang kami bantu," jelas Sarbudiono. (v1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved