Berita Bangka Selatan

Peningkatan Pelayanan Kesehatan di RSUD Junjung Besaoh, 2026, Layanan Cuci Darah Beroperasi

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
CEK PELAYANAN HEMODIALISA - Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid ketika mengecek pelayanan hemodialisa di RSUD Junjung Besaoh, Kamis (13/11/2025). Ditargetkan pelayanan hemodialisa sudah bisa beroperasi mulai tahun 2026 mendatang. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satu langkah nyata adalah rencana pengoperasian ruang cuci darah atau hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh. Ditargetkan layanan hemodialisa bagi masyarakat sudah mulai beroperasi pada tahun 2026.

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan, pengoperasian layanan hemodialisa menjadi tonggak penting bagi dunia kesehatan di daerah. Mengingat selama ini pasien gagal ginjal harus dirujuk ke rumah sakit di luar daerah, seperti Kota Pangkalpinang bahkan Kota Palembang hanya untuk bisa  menjalani terapi cuci darah secara rutin. 

Pengembangan layanan cuci darah merupakan upaya meningkatkan mutu dan kemandirian pelayanan kesehatan. "Insya Allah tahun 2026 layanan hemodialisa di RSUD Junjung Besaoh ini sudah bisa dimanfaatkan masyarakat," kata Riza Herdavid, Kamis (13/11).

Menurutnya, RSUD Junjung Besaoh yang kini berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) terus berbenah agar mampu memberikan layanan kesehatan yang lebih lengkap dan profesional. Walaupun begitu dalam pengoperasian layanan hemodialisa pihaknya masih ada satu kendala yang harus segera diselesaikan. Terutama ihwal ketersediaan air. Alat cuci darah sangat bergantung pada sistem air yang bersih dan bertekanan tinggi.

Air tersebut harus melalui proses penyaringan khusus agar aman digunakan selama prosedur hemodialisa. Oleh karena itu, pemerintah daerah akan segera mencari solusi agar infrastruktur pendukung. Seperti jaringan air dan sistem penyaringan dapat terpenuhi sebelum fasilitas hemodialisa resmi beroperasi. Dengan demikian pelayanan kesehatan dapat terus dioptimalkan untuk masyarakat.

"Karena alat hemodialisa ini membutuhkan pasokan air yang cukup besar dan stabil," ujar Riza Herdavid.

Selain ruang cuci darah, Pemerintah Bangka Selatan juga menargetkan pengembangan layanan medis lain di RSUD Junjung Besaoh. Layanan tersebut mencakup penanganan penyakit jantung, fasilitas CT Scan, hingga layanan mata. Semuanya diarahkan agar masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar daerah. 

Ia meminta dukungan dan doa masyarakat agar seluruh rencana pembangunan pelayanan kesehatan tersebut dapat terwujud sesuai target.Dengan layanan cuci darah dan fasilitas spesialistik lainnya, masyarakat tidak hanya akan menghemat biaya dan waktu perjalanan. Tetapi juga memperoleh akses kesehatan yang lebih cepat dan merata. 

Pemerintah daerah berkomitmen menjadikan RSUD Junjung Besaoh sebagai rumah sakit rujukan utama. Sehingga bisa menjadi pusat layanan kesehatan yang tidak hanya tanggap, tetapi juga humanis dan modern. "Mohon doa dan dukungan masyarakat, semoga seluruh fasilitas ini bisa kita wujudkan dalam periode kami," ucapnya.

Riza Herdavid menilai RSUD Junjung Besaoh terus melakukan perbaikan mutu pelayanan dan profesionalisme tenaga medisnya. Perubahan status RSUD menjadi BLUD membawa dampak positif terhadap kemandirian pengelolaan keuangan serta fleksibilitas dalam memberikan layanan publik. 

Sebagai bentuk dukungan lanjutan, Pemkab Bangka Selatan juga akan membantu pembangunan ruang VVIP di RSUD Junjung Besaoh. Fasilitas ini diharapkan bisa menambah kenyamanan pasien dan keluarga selama menjalani perawatan.

"Pembangunan ruang VVIP di RSUD Junjung Besaoh semoga bisa menambah kenyamanan pasien," pungkas Riza Herdavid. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved