Berita Pangkalpinang
Dinkes Bangka Belitung Dorong Peran BPJS Kesehatan dalam Eliminasi TBC
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam mengeliminasi tuberkulosis
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam mengeliminasi tuberkulosis (TBC).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Andri Nurtito, saat membuka Pertemuan Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi dengan BPJS Kesehatan Mencakup Validasi Data, Mekanisme Performance-Based Payment, dan Lainnya di Tingkat Provinsi, di Hotel Grand Manunggal, Pangkalpinang, Kamis (29/8/2024).
"Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang salah satunya diselenggarakan melalui BPJS Kesehatan mengalami perkembangan dalam delapan tahun implementasinya dan memiliki kontribusi yang cukup besar dalam pembiayaan kesehatan di Indonesia," ujar Andri, seperti dilansir dinkes.babelprov.go.id.
"JKN berpotensi untuk mendorong eliminasi TBC yang juga akan berkontribusi pada keberlanjutan finansial program JKN," katanya.
Menurut Andri, terdapat empat hal strategis yang berpotensi untuk dilakukan BPJS Kesehatan dalam rangka eliminasi TBC.
Keempat hal tersebut adalah penguatan promotif preventif TBC, penguatan kualitas pengobatan TBC melalui belanja kesehatan strategis, penguatan PPM dalam penanggulangan TBC, dan peningkatan kualitas data TBC.
"TBC masih menjadi masalah kesehatan di dunia, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Tuberkulosis juga masih tetap menjadi perhatian utama bagi Pemerintah Indonesia dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis," ujar Andri.
Dia menambahkan, peraturan tersebut juga mengatur peran dan kontribusi lintas program dan sektor dalam mendukung program TBC.
Peran serta kontribusi pelayanan kesehatan dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan, baik di pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun swasta.
"Kegiatan ini akan memperkuat koordinasi, memperjelas arah dan strategi, serta meningkatkan keterlibatan dan kontribusi dari semua pemangku kepentingan dalam penanggulangan TBC," tutur Andri.
"Koordinasi yang efektif akan memastikan bahwa semua pihak ter-update dengan perkembangan terbaru dan dapat menyesuaikan strategi serta intervensi secara tepat," lanjutnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Evalusi, mengatakan, organisasi profesi kesehatan juga memegang peran krusial dalam upaya pengendalian TBC.
"Peran organisasi profesi memiliki akses langsung kepada masyarakat dan pasien, serta memiliki keahlian spesifik yang dapat mendukung program pengendalian TBC," kata Evalusi.
Menurutnya, Koalisi Organisasi Profesi Indonesia atau KOPI TBC maupun organisasi profesi lainnya berada dalam posisi yang strategis untuk memfasilitasi kerja sama multisektor.
Oleh karena itu, dibutuhkan pertemuan koordinasi, monitoring, dan evaluasi mencakup validasi data, mekanisme performance-based payment, dan lainnya di tingkat provinsi.
"Pengukuhan kepengurusan KOPI TBC Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada hari ini menunjukkan komitmen kita bersama dalam mengeliminasi TBC di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," ujar Evalusi. (*/shi)
Peringati Hari Lahir Kejaksaan RI, Kejati Babel Gelar Seminar Nasional |
![]() |
---|
Tahun Ini, Bangka Belitung Baru Serap Rp694 Miliar Dana KUR |
![]() |
---|
Dosen Akuntansi UBB Beri Pelatihan Penulisan Buku Ajar Bagi Guru SMK |
![]() |
---|
297 Peserta Sudah Daftar Pawai Tingkat Provinsi |
![]() |
---|
MIND ID dan PT Timah Gelar Sosialisasi MediaMIND 2025, Wadah Semangat Literasi Pertambangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.